Mounture.com — Belakangan ini, banyak kasus pendaki hilang karena tersesat di gunung. Kejadian seperti ini masih sering terjadi, terutama pada pendaki pemula yang belum mengenal jalur dengan baik.
Jalur pendakian gunung tidak selalu mudah dilalui karena banyaknya percabangan yang bisa membingungkan, sehingga pengetahuan dan pengalaman menjadi hal penting untuk meminimalisir risiko tersesat.
Berikut ini tiga kiat penting agar tidak tersesat saat mendaki gunung:
1. Tentukan Formasi Pendakian
Sebelum memulai pendakian, pastikan rombongan memiliki formasi yang jelas. Minimal, dalam satu kelompok terdapat dua pendaki yang berpengalaman terhadap gunung yang akan didaki.
Pendaki berpengalaman ini bisa menjadi penunjuk arah sekaligus membantu dalam pengambilan keputusan di jalur yang sulit.
2. Sewa Porter atau Pemandu Gunung
Jika dalam rombongan tidak ada pendaki senior, disarankan untuk menyewa porter atau pemandu gunung (guide). Kehadiran mereka sangat membantu agar pendaki tidak salah arah saat perjalanan menuju puncak.
Selain itu, porter dan pemandu juga dapat memberikan banyak pengetahuan tentang kondisi jalur, cuaca, serta mitos atau aturan adat di sekitar gunung.
BACA JUGA: Pendakian Gunung Piramid di Bondowoso Dilarang Total, Perhutani Tegas Soal Keselamatan
3. Bawa dan Kuasai Alat Navigasi
Alat navigasi menjadi perlengkapan wajib yang tidak boleh dilupakan. Mulai dari peta, kompas, hingga GPS, semuanya berguna untuk membantu menentukan arah ketika tersesat.
Namun, penting untuk memahami cara penggunaan alat navigasi tersebut sebelum pendakian dimulai agar tidak salah dalam membaca arah atau jalur.
Melakukan pendakian memang memberikan pengalaman yang menyenangkan dan menantang, namun keselamatan tetap menjadi prioritas utama.
Dengan persiapan matang dan pemahaman yang baik terhadap jalur, pendaki dapat menikmati keindahan alam tanpa harus khawatir tersesat di tengah perjalanan.
(mc/ns)