Berkemah di Hutan 3 Hari Tingkatkan Sel Pembunuh Kanker hingga 80%

Kemah di Hutan

Mounture.com — Sebuah riset menunjukkan bahwa berkemah di hutan selama tiga hari dapat memicu peningkatan produksi sel pembunuh kanker dalam tubuh hingga 80%.

Aktivitas ini dikenal dengan istilah “forest bathing” atau dalam bahasa Jepang disebut “shinrin-yoku”, yang kini semakin populer sebagai salah satu metode terapi alami untuk kesehatan tubuh.

Menurut penelitian, saat berada di hutan, tubuh menghirup senyawa organik alami bernama fitonsida yang dilepaskan pepohonan dan tanaman.

Paparan senyawa ini terbukti merangsang peningkatan produksi sel Natural Killer (NK), yaitu bagian vital sistem imun yang mampu mendeteksi serta menghancurkan sel kanker.

BACA JUGA: Rekomendasi Kegiatan Wisata Seru di Bogor: Dari Kebun Raya hingga Kuliner Legendaris

Tak hanya itu, senyawa fitonsida juga memicu aktivitas enzim penghancur kanker seperti granulenzim A dan B pada sel NK. Kombinasi ini membuat sistem kekebalan tubuh lebih efektif dalam melawan pertumbuhan sel abnormal.

Selain memberikan manfaat imun, berkemah di hutan juga menurunkan kadar hormon stres kortisol. Dengan berkurangnya stres, sistem pertahanan tubuh dapat bekerja lebih optimal.

Menariknya, penelitian lain menemukan bahwa peningkatan aktivitas sel NK ini tidak langsung hilang setelah meninggalkan hutan. Efek positifnya dapat bertahan antara 7 hari hingga 1 bulan setelah kegiatan berkemah.

Dengan temuan ini, para ahli merekomendasikan aktivitas forest bathing sebagai cara sederhana namun efektif untuk menjaga kesehatan, menurunkan stres, sekaligus meningkatkan daya tahan tubuh terhadap penyakit serius, termasuk kanker.

(mc/ril)