Gunung Tambakruyung 1.994 Mdpl di Ciwidey: Jalur Pendakian, Rute, dan Daya Tarik

Gunung Tambakruyung

Foto: Instagram/@jeffhasibuan

Mounture.com — Gunung Tambakruyung dengan ketinggian 1.994 meter di atas permukaan laut (mdpl) kini mulai dikenal sebagai destinasi pendakian alternatif di kawasan Ciwidey, Kabupaten Bandung.

Meski belum sepopuler Gunung Patuha atau Gunung Tilu, Tambakruyung menawarkan pesona alam yang masih alami dan jalur pendakian yang menantang.

Secara administratif, puncak Gunung Tambakruyung berada di perbatasan Desa Lebakmuncang, Kecamatan Ciwidey, Kabupaten Bandung dengan Desa Mekarwangi, Kecamatan Sindangkerta, Kabupaten Bandung Barat.

Bentuknya berupa gumuk gunung api dengan jalur setapak yang menanjak, melewati kebun kopi, hutan pinus, hingga vegetasi tropis yang rapat.

BACA JUGA: SOP Pendakian Gunung Raung via Sumberwringin: Syarat, Peraturan, dan Perlengkapan Wajib

Titik awal pendakian paling populer adalah dari Kampung Waluri, Desa Lebakmuncang, Ciwidey, dengan estimasi waktu tempuh sekitar 3 jam menuju puncak. Ada juga jalur alternatif dari Legokkondang, yang melewati puncak Gunung Geulis terlebih dahulu.

Rute menuju lokasi dapat ditempuh dari Bandung – Soreang – Alun-Alun Ciwidey – Lebakmuncang – Kampung Waluri. Pendaki biasanya memulai perjalanan dari sekitar Villa Ayam Jago yang memiliki area parkir dan warung kecil untuk persiapan logistik.

Pendakian Gunung Tambakruyung dikenal cukup menantang karena jalurnya menanjak curam di ketinggian 1.650–1.900 mdpl. Selain itu, jalur setapak kadang samar sehingga rawan tersesat.

Beberapa tips penting bagi pendaki:

– Membawa air dan logistik cukup karena tidak ada sumber air di jalur atas.

– Menggunakan alas kaki yang sesuai untuk medan terjal dan licin.

– Membawa GPS atau aplikasi navigasi karena jalur tidak memiliki pos resmi.

– Menyiapkan perlengkapan darurat dan pakaian panjang untuk melindungi diri dari vegetasi rapat.

Dari puncak, pendaki bisa menyaksikan panorama pegunungan Ciwidey, termasuk Gunung Masigit, Gunung Wayang, dan Gunung Tilu. Suasananya relatif sepi sehingga cocok bagi pendaki yang ingin mencari ketenangan dan pengalaman alam lebih “eksploratif” dibanding gunung populer lainnya.

(mc/ril)