
Tangkapan layar wisatawan yang melanggar aturan di Bukit Kaba – IST
Mounture.com — Aksi nekat seorang wisatawan perempuan asal Bengkulu menuai kecaman setelah dirinya terekam duduk di bibir kawah aktif Gunung Bukit Kaba, Kabupaten Rejang Lebong, demi keperluan konten media sosial.
Perempuan yang belakangan diketahui bernama Arum tersebut tampak duduk di atas batu lepas yang rawan longsor, tepat di tepi kawah aktif.
Padahal, kawasan tersebut sudah diberi larangan keras oleh pihak Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Bengkulu karena dinilai berbahaya bagi keselamatan pengunjung.
Kepala Seksi Wilayah I BKSDA Bengkulu, Said Jauhari, menegaskan bahwa tindakan tersebut melanggar aturan dan membahayakan jiwa.
“Itukan gunung berapi, jangan mendekati kawah. Itu batunya batu lepas, bukan batu yang tahan. Jangan demi konten, membahayakan diri sendiri dan merepotkan orang lain,” ujar Said.
BKSDA Bengkulu menyatakan akan menelusuri identitas pelaku dan menjatuhkan sanksi berupa blacklist, sehingga yang bersangkutan tidak dapat berkunjung kembali ke Bukit Kaba di masa depan.
BACA JUGA:
Pentingnya Fungsi Pos Pendakian: Bukan Sekadar Tempat Istirahat
BTNGR Peringatkan TO: Dilarang Klaim Lahan Camp di Gunung Rinjani
Menanggapi viralnya video tersebut dan teguran dari BKSDA, Arum akhirnya menyampaikan permohonan maaf secara terbuka.
“Saya mengakui itu kesalahan dan dapat membahayakan diri saya sendiri. Saya memohon maaf. Saya menyesal telah melakukan perbuatan tersebut dan tidak akan mengulanginya lagi,” kata Arum dalam pernyataannya.
Bukit Kaba merupakan salah satu destinasi geowisata unggulan di Provinsi Bengkulu, dikenal dengan panorama alam dan kawah vulkaniknya yang aktif.
Namun, kawasan ini juga memiliki risiko tinggi, terutama di sekitar kawah aktif yang rawan longsor dan mengeluarkan gas beracun.
Pihak BKSDA mengingatkan wisatawan untuk mematuhi rambu larangan dan tidak melewati batas aman, demi keselamatan pribadi dan kelestarian kawasan.
Kejadian ini menjadi pengingat bahwa dalam era digital, mengejar konten viral tidak boleh mengorbankan keselamatan. Pihak berwenang menegaskan bahwa setiap pelanggaran aturan di kawasan konservasi akan ditindak tegas.
Ingat, wisata alam bukan hanya tempat berswafoto, tapi juga ruang untuk menjaga etika dan keselamatan bersama.
(mc/ril)