Pendaki Wajib Tahu! Bahaya Minum Sambil Berdiri saat di Gunung

Pendaki Minum

Mounture.com — Air minum adalah kebutuhan utama saat melakukan pendakian gunung. Rasa haus yang muncul di tengah perjalanan biasanya langsung dilepas dengan meneguk air, bahkan sering dilakukan sambil berdiri. Namun, tahukah Anda bahwa minum sambil berdiri ternyata tidak dianjurkan?

Kebiasaan sepele ini justru bisa menimbulkan berbagai dampak negatif bagi tubuh. Agar tetap fit selama pendakian, sebaiknya minum dilakukan dalam posisi duduk.

Dampak Minum Sambil Berdiri bagi Pendaki

Berikut beberapa risiko kesehatan yang bisa terjadi jika minum dilakukan sambil berdiri, terutama saat mendaki gunung:

1. Gangguan Pencernaan

Air yang masuk secara tiba-tiba ke dalam perut dapat menimbulkan cipratan pada dinding perut, sehingga mengganggu sistem pencernaan.

2. Lambung Terganggu

Minum sambil berdiri dapat memicu kenaikan asam lambung hingga melukai dinding lambung.

3. Fungsi Ginjal Tidak Optimal

Penyaringan cairan oleh ginjal tidak berjalan maksimal, sehingga berisiko mengganggu saluran kandung kemih.

4. Risiko Artritis

Keseimbangan cairan tubuh terganggu, sehingga memengaruhi sendi dan berisiko menyebabkan artritis.

BACA JUGA: 23 Gunung Api Indonesia Masuk Level II (Waspada), Termasuk Semeru dan Rinjani

5. Gangguan Jantung

Kebiasaan minum berdiri bisa memengaruhi saraf kelana (vagus nerve) yang berhubungan dengan kesehatan jantung.

6. Keseimbangan Tubuh Terganggu

Karena saraf tidak bekerja optimal, koordinasi tubuh pun bisa menurun.

7. Masih Haus Meski Sudah Minum

Minum sambil berdiri membuat tubuh tidak menyerap cairan dengan baik, sehingga rasa haus tetap terasa meski sudah banyak minum.

Tips Minum yang Benar saat Pendakian

– Selalu usahakan minum dalam posisi duduk agar penyerapan cairan lebih optimal.

– Minumlah secara perlahan dengan tegukan kecil, jangan sekaligus banyak.

– Pastikan membawa botol minum pribadi agar bisa minum kapan pun tanpa tergesa-gesa.

(mc/ns)