Mendaki Gunung Saat Puasa: Tetap Kuat dan Bugar di Ketinggian

  • 2 March 2025 07:05
Pendakian ke Gunung

Foto: Cozmeed

Mounture.com — Mendaki gunung saat bulan puasa bisa menjadi tantangan tersendiri. Kurangnya asupan makanan dan cairan sepanjang hari dapat mempengaruhi stamina, tetapi dengan persiapan yang tepat, pendakian tetap bisa dilakukan dengan aman dan nyaman.

Berikut adalah beberapa kiat mendaki gunung saat berpuasa agar tetap kuat dan bugar di ketinggian.

1. Pilih Gunung dengan Trek yang Ramah

Saat mendaki dalam kondisi berpuasa, pilihlah gunung dengan jalur yang tidak terlalu ekstrem. Gunung dengan jalur landai dan tidak terlalu panjang lebih disarankan agar energi tidak cepat terkuras.

Beberapa gunung yang cocok untuk pendakian ringan saat puasa antara lain Gunung Andong, atau Gunung Papandayan.

2. Atur Waktu Pendakian

Waktu terbaik untuk mendaki saat puasa adalah sore hari menjelang berbuka puasa atau setelah sahur. Mendaki sore hari memungkinkan pendaki berbuka saat di perjalanan, sehingga energi dapat segera dipulihkan.

Alternatif lainnya adalah mendaki setelah sahur agar tubuh mendapatkan energi penuh dari makanan yang dikonsumsi.

3. Konsumsi Makanan Bergizi Saat Sahur dan Berbuka

Pastikan makanan yang dikonsumsi saat sahur dan berbuka memiliki nutrisi yang cukup untuk menunjang aktivitas mendaki. Pilih makanan yang mengandung karbohidrat kompleks, protein, serta lemak sehat agar energi tahan lebih lama. Beberapa makanan yang direkomendasikan antara lain:

  • Oatmeal atau nasi merah sebagai sumber karbohidrat kompleks.
  • Telur, ayam, atau ikan untuk protein.
  • Buah-buahan dan sayuran sebagai sumber vitamin dan mineral.
  • Kurma untuk energi instan saat berbuka.

BACA JUGA: Ramalan Zodiak Maret: Prediksi Perjalanan untuk Para Petualang

4. Cukupi Kebutuhan Cairan

Dehidrasi adalah salah satu tantangan utama saat mendaki dalam kondisi puasa. Oleh karena itu, pastikan asupan cairan terpenuhi dengan baik saat sahur dan berbuka. Gunakan metode 2-4-2, yaitu:

  • 2 gelas air saat berbuka.
  • 4 gelas air di antara waktu berbuka dan sahur.
  • 2 gelas air saat sahur.

Selain itu, hindari minuman berkafein seperti kopi atau teh berlebihan karena dapat meningkatkan risiko dehidrasi.

5. Kurangi Beban dan Bawa Peralatan yang Tepat

Bawalah peralatan mendaki seperlunya untuk mengurangi beban yang harus dibawa. Beberapa perlengkapan esensial yang perlu dibawa antara lain:

  • Jaket dan pakaian hangat.
  • Tenda ringan dan sleeping bag.
  • Makanan instan yang mudah dikonsumsi saat berbuka atau sahur.
  • Air minum yang cukup.

6. Jaga Ritme dan Dengarkan Tubuh

Saat berpuasa, stamina lebih cepat terkuras. Oleh karena itu, lakukan pendakian dengan ritme yang lebih lambat dan teratur. Jika merasa lelah atau pusing, sebaiknya segera istirahat dan jangan memaksakan diri.

7. Pilih Partner Mendaki yang Tepat

Mendaki saat puasa lebih aman dilakukan bersama teman atau kelompok yang memiliki ritme dan kondisi fisik yang serupa. Hindari mendaki sendirian agar lebih aman jika terjadi kondisi darurat.

(mc/ril)