10 Tips Agar Tidak Tersesat Saat Turun Gunung, Wajib Diketahui Pendaki

Pendaki Gunung

Mounture.com — Tersesat menjadi salah satu hal paling ditakuti pendaki gunung. Menurut catatan pengalaman lapangan, sekitar 85% kasus tersesat justru terjadi saat perjalanan turun dari puncak, bukan saat mendaki.

Hal ini disebabkan karena sebagian pendaki merasa sudah aman setelah mencapai puncak, sehingga kurang waspada ketika menuruni gunung. Padahal, perjalanan turun memiliki risiko yang sama, bahkan lebih tinggi jika fisik sudah lelah.

Berikut ini beberapa tips agar tidak tersesat saat turun gunung.

1. Gunakan kompas – Perhatikan arah saat mendaki sebagai acuan saat turun.

2. Manfaatkan peta dan GPS – Jangan hanya digunakan saat mendaki, tapi juga ketika turun.

3. Amati jalur dan tanda sekitar – Jangan fokus hanya pada puncak, kenali tanda jalur dan bila perlu foto rutenya.

4. Atur logistik – Jangan habiskan makanan dan minuman di perjalanan naik, sisakan untuk perjalanan turun.

5. Gunakan jasa guide lokal – Membawa orang yang paham medan sangat membantu menghindari jalur bercabang yang membingungkan.

BACA JUGA: Karakter Pendaki Gunung Berdasarkan Minumannya: Teh, Kopi, hingga Air Mineral

6. Pelajari karakter gunung – Cari tahu jalur berbahaya sebelum mendaki, misalnya area blank 75 di Gunung Semeru.

7. Selalu bersama tim – Naik bersama, turun pun harus bersama. Jangan pisah jalur dengan alasan istirahat.

8. Hindari turun malam hari – Khususnya bila baru pertama kali mendaki gunung tersebut.

9. Perhatikan kondisi fisik – Jangan paksakan turun saat tubuh sangat lelah, lebih baik istirahat sehari di pos aman.

10. Jangan asal ganti jalur – Jika salah jalan, lebih baik kembali ke jalur sebelumnya daripada nekat mencari rute baru.

Turun gunung sering dianggap lebih mudah dibanding naik, padahal risiko bisa dua kali lebih besar jika pendaki lengah. Dengan mempersiapkan diri, memperhatikan jalur, serta menjaga kebersamaan tim, pendaki bisa mengurangi risiko tersesat dan kembali dengan selamat.

(mc/sr)