Mounture.com — Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Timur mencatat jumlah kejadian kebakaran hutan dan lahan yang melanda Provinsi Jawa Timur mencapai 191 kejadian hingga Oktober 2023.
Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Jatim, Gatot Soebroto, mengatakan dari 191 kejadian karhutla di Jawa Timur, area terdampak mencapai sekitar 11.975 hektare.
“Area terdampak meliputi kawasan Gunung Arjuno, Gunung Bromo, dan Gunung Lawu,” katanya.
BACA JUGA: Kebakaran Landa Gunung Ungaran di Kabupaten Semarang
Untuk itu, lanjut dia, sejumlah upaya telah dilakukan dalam memadamkan karhutla, yakni melalui jalur darat dengan membuat ilaran, dan melalui jalur udara dengan cara water booming.
“Untuk water bombing, saat ini sudah terlaksana sebanyak 479 rit. Jumlah ini setara dengan 780 ribu liter air,” ungkapnya.
Karhutla di Gunung Lawu Padam
Adapun untuk karhutla yang melanda Gunung Lawu, BPBD Jatim menyatakan telah padam. Oleh karenanya, proses water booming pun dihentikan berdasarkan kesepakatan BPBD 3 Kabupaten, yakni Magetan, Ngawi, dan Karanganyar.
Gatot, mengatakan water bombing untuk memadamkan api terutama di Gunung Lawu sisi Magetan dan Karanganyar telah dihentikan.
“Atas pertimbangan bahwa karhutla di Gunung Lawu sudah padam, maka operasi water bombing dihentikan hari ini (Jumat, 13/10/2023),” ungkapnya.
BACA JUGA: Perhutani Tutup Kegiatan Pendakian Gunung Karang, Pulosari dan Aseupan
Lebih lanjut ia mengatakan bahwa proses pemadaman karhutla Gunung Lawu telah dilakukan hampir dua pekan terakhir yang dilakukan baik melalui darat, dan juga udara.
Gatot, menuturkan bahwa luas wilayah terdampak karhutla Gunung Lawu mencapai 2.185 hektare. Seluas 1.300 hektare di Ngawi, 700 hektare di Magetan, dan 185 hektare di Karanganyar.
(mc/ril)