8 Makanan Tertua di Indonesia yang Masih Populer hingga Kini

Makanan Tertua di Indonesia

Mounture.com — Setiap daerah di Indonesia memiliki kuliner tradisional khas yang tak hanya lezat, tetapi juga menyimpan filosofi serta sejarah panjang. Menariknya, beberapa makanan Nusantara bahkan sudah ada sejak lebih dari seribu tahun lalu dan tercatat dalam prasasti kuno.

Berikut deretan makanan tertua di Indonesia yang masih eksis hingga sekarang seperti dikutip dari laman Kementerian Pariwisata.

1. Urap

Urap adalah hidangan berupa sayuran rebus yang dicampur dengan parutan kelapa berbumbu. Sayuran yang digunakan antara lain kangkung, bayam, tauge, kacang panjang, daun singkong, dan kol. Bumbu urap terdiri dari bawang merah, bawang putih, kencur, terasi, dan cabai.

Makanan ini sudah dikenal sejak masa Kerajaan Medang dan tercatat dalam Prasasti Linggasutan tahun 929 Masehi.

2. Dendeng

Dendeng merupakan makanan khas Minang, meski variasinya juga ditemukan di Jawa. Terbuat dari irisan tipis daging sapi yang dikeringkan dan dibumbui, dendeng terkenal gurih, renyah, sekaligus tahan lama.

Jejak dendeng sudah ada sejak abad ke-10 M, bahkan tertulis dalam Prasasti Taji tahun 901 Masehi.

3. Dodol

Dodol adalah kudapan manis kenyal yang populer dari Garut, Jawa Barat. Namun, banyak daerah di Indonesia memiliki versi masing-masing.

Kuliner ini termasuk tertua karena sudah disebut dalam saduran Ramayana versi Jawa, salah satu karya sastra klasik dari India yang diadaptasi masyarakat Jawa.

BACA JUGA: Curug Candung Tasikmalaya: Air Terjun Asri di Tengah Hutan Pinus

4. Lalapan

Lalapan biasanya hadir sebagai pelengkap makanan berupa sayuran segar seperti kemangi, selada, timun, hingga terong.
Ternyata, lalapan sudah dikenal sejak masa Kerajaan Medang.

Catatannya muncul dalam Prasasti Jeru-jeru tahun 930 Masehi. Hingga kini, lalapan tetap menjadi bagian penting dari hidangan masyarakat Indonesia.

5. Nasi Jemblung

Nasi jemblung adalah kuliner khas Jawa dengan penyajian unik. Nasi dibentuk melingkar dengan lubang di tengah yang diisi lauk seperti telur rebus, semur daging, sambal terasi, lalapan, serta kerupuk rambak.

Dahulu, nasi jemblung hanya disantap kalangan bangsawan dan disebut-sebut sebagai favorit Raja Pakubuwono X dari Keraton Surakarta.

6. Papeda

Papeda adalah makanan khas Papua, khususnya dari Suku Dani. Terbuat dari tepung sagu murni yang dicampur air mendidih, papeda memiliki tekstur kenyal dan lengket.

Biasanya papeda disantap bersama kuah ikan kuning. Cara makannya unik: papeda diputar dengan sumpit hingga menggulung, lalu dituangkan ke piring.

BACA JUGA: Kenapa Summit Attack Selalu Dimulai Dini Hari? Ini Jawaban Ilmiahnya

7. Jadah dan Wajik

Dua makanan tradisional Jawa ini sudah ada sejak era Majapahit dan disebut dalam Kitab Nawa Ruci.

– Jadah dibuat dari ketan dan kelapa parut, rasanya gurih.

– Wajik berbahan beras ketan dan gula merah, menghasilkan cita rasa manis legit.

8. Pecel

Pecel adalah sayuran rebus yang disiram sambal kacang. Hidangan ini populer di berbagai daerah dengan beragam varian, seperti pecel Madiun, pecel Ponorogo, hingga pecel bunga turi. Catatan pecel sudah ada sejak abad ke-9, bahkan disebut dalam Kakawin Ramayana.

(mc/ril)