Dieng Caldera Race: Perpaduan Trail Run dan Pesona Alam Dieng yang Angkat Sport Tourism Indonesia

Dieng Caldera Race

Foto: wonderfulimages.kemenparekraf.go.id

Mounture.com — Berada di jantung Dataran Tinggi Dieng, Dieng Caldera Race menjadi lebih dari sekadar lomba lari lintas alam. Event ini telah berkembang menjadi ikon sport tourism Indonesia, memadukan tantangan fisik, keindahan lanskap vulkanik, dan kekayaan budaya lokal.

Digelar pada 20-22 Juni 2025 di salah satu destinasi paling memesona di Indonesia, Dieng Caldera Race sukses menarik ribuan peserta dari dalam dan luar negeri setiap tahunnya.

Berikut 7 fakta menarik yang menjadikan Dieng Caldera Race sebagai perayaan olahraga sekaligus promosi pariwisata alam Indonesia seperti dikutip dari laman Kementerian Pariwisata.

1. Rute Lari Melewati Negeri di Atas Awan

Dieng dikenal sebagai “Negeri di Atas Awan”, dan peserta race benar-benar diajak menyusuri jalur yang mendekati langit—melewati perkebunan teh Tambi, perbukitan berkabut, lembah hijau, hingga panorama Gunung Sindoro dan Gunung Sibayak. Setiap langkah jadi pengalaman visual yang spektakuler.

2. Tersedia Kategori untuk Semua Level Pelari

Dieng Caldera Race terbuka untuk siapa saja, dari pemula hingga pelari ultra-trail profesional. Pilihan kategorinya mencakup:

– 10K Fun Trail – Cocok untuk pemula yang ingin mencoba trail ringan

– 25K Trail Run – Untuk pelari menengah yang siap tantangan serius

– 45K & 85K Ultra Trail – Bagi pelari tangguh yang ingin menjajal medan ekstrem dan tanjakan brutal

Dengan variasi ini, event ini menarik pelari lokal dan internasional dari berbagai kalangan.

3. Mendorong Sport Tourism dan Ekonomi Lokal

Dieng Caldera Race adalah wujud nyata sinergi antara olahraga dan pariwisata. Event ini turut menggerakkan ekonomi lokal, mulai dari penginapan, warung makan, transportasi lokal, hingga jasa pemandu wisata.

Kehadirannya turut mendukung program pemerintah dalam mengembangkan sport tourism sebagai pilar baru sektor pariwisata nasional.

BACA JUGA:

12 Tipe Travelling Sesuai Gaya Hidupmu

Waspadai Kabut di Gunung: Penyebab, Dampak, dan Tips Aman bagi Pendaki

4. Lebih dari Sekadar Lari: Wisata Budaya dan Alam

Selain berlari, peserta juga bisa menikmati aktivitas wisata seperti:

– Tur budaya ke Kompleks Candi Arjuna dan Dwarawati

– Wisata kuliner khas Dieng seperti carica, tempe kemul, dan mie ongklok

– Mengunjungi Kawah Sikidang dan Telaga Warna

– Hunting foto sunrise dan sunset dari spot ikonik seperti Bukit Sikunir

5. Panorama Sunrise dan Sunset Terbaik di Jawa

Tak banyak event trail run yang menawarkan bonus pemandangan sekelas ini. Sunrise di Bukit Sikunir dengan kabut tipis dan siluet pegunungan jadi daya tarik utama bagi para peserta dan fotografer.

6. Dukungan Hangat dari Warga Dieng

Suasana kekeluargaan begitu terasa. Sepanjang rute, warga lokal menyambut pelari dengan senyuman, sorakan semangat, dan bantuan logistik seperti air minum atau makanan ringan. Bahkan, penginapan milik warga menjadi tempat istirahat favorit para peserta.

7. Pengalaman Lari yang Mengubah Perspektif

Bagi banyak peserta, Dieng Caldera Race bukan sekadar kompetisi waktu. Ini adalah perjalanan menyatu dengan alam, tantangan terhadap diri sendiri, dan pelajaran hidup dari interaksi dengan budaya lokal. Sebuah pengalaman yang tak terlupakan dan membentuk jiwa.

(mc/ns)