
Foto: Smiling West Java
Mounture.com — Situs Gunung Padang adalah warisan megalitik prasejarah dalam bentuk punden berundak yang terletak di perbatasan Kampung Gunung Padang dan Kampung Panggulaan, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.
Dengan luas 291.800 meter persegi, situs ini tercatat sebagai kompleks punden terbesar di Asia Tenggara. Keberadaan Situs Gunung Padang pertama kali dilaporkan oleh Nicolaas Johannes Krom pada tahun 1914.
Setelah dilakukan penelitian, diketahui bahwa situs ini dibangun sekitar tahun 500-220 SM oleh penganut tradisi megalitik. Bahkan, struktur bangunan paling bawah diperkirakan lebih tua lagi, yaitu berasal dari tahun 8000 SM.
Lokasi situs ini terjal, berbukit, dan sulit dijangkau. Kompleksnya memanjang, menutupi permukaan bukit yang dibatasi oleh deretan batu andesit persegi besar.
Situs ini dikelilingi oleh lembah yang sangat dalam. Tempat ini sebelumnya dianggap sakral oleh masyarakat setempat. Penduduk setempat percaya bahwa tempat ini adalah lokasi di mana Raja Siliwangi, raja dari Kerajaan Sunda, berusaha membangun istana dalam semalam.
BACA JUGA: Pantai Santolo, Wisata Pantai Memukau di Garut
Dikutip dari laman Dinas Pariwisata Jawa Barat, disebutkan bahwa penemuan kompleks punden berundak di lokasi ini pertama kali dilaporkan pada tahun 1914 oleh Nicolaas Johannes Krom.
Dalam artikelnya yang berjudul “Rapporten Oudheidkundige Dienst” (Buletin Dinas Kepurbakalaan), Krom melaporkan bahwa di puncak Gunung Padang terdapat empat teras yang semuanya tersusun dari batu kasar dan dihiasi dengan batu tegak dari andesit.
Pada setiap teras, terdapat gundukan tanah yang ditutupi oleh batu-batu. Awalnya, Krom mengidentifikasinya sebagai makam karena bentuknya yang menyerupai gundukan.
Penemuan bersejarah di Gunung Padang sempat terlupakan selama beberapa dekade karena akses yang terbatas ke situs tersebut. Pada tahun 1979, masyarakat desa setempat melaporkan keberadaan situs ini kepada pemerintah.
BACA JUGA: Raja Ampat Masuk Destinasi Wisata Terbaik 2025
Setelah itu, situs ini terus diteliti, dan ditemukan bahwa bangunan di Gunung Padang merupakan punden berundak yang berasal dari tradisi megalitik prasejarah. Berdasarkan studi yang dilakukan, bangunan-bangunan di Situs Gunung Padang berkaitan dengan tradisi pemujaan leluhur yang memiliki akar kuat pada masa prasejarah.
Pada masa itu, diyakini bahwa arwah para leluhur bersemayam di tempat-tempat tinggi seperti gunung dan bukit.
Di antara bangunan megalitik yang ditemukan di Kabupaten Cianjur, punden berundak di Gunung Padang merupakan yang terbesar dan paling lengkap.
Hingga saat ini, belum ditemukan sisa-sisa permukiman yang dapat dikaitkan dengan pembangunan punden tersebut. Oleh karena itu, para peneliti meyakini bahwa punden ini memang ditempatkan jauh dari pemukiman masyarakat dan bahwa Situs Gunung Padang lebih dianggap sebagai tempat pemujaan daripada pemukiman kuno.
Saat ini, Situs Gunung Padang telah ditetapkan sebagai situs cagar budaya dan menjadi destinasi wisata sejarah yang penting di Kabupaten Cianjur.
(mc/ril)