Pedoman Mendaki Gunung untuk Jaga Alam Tetap Lestari

Mendaki Gunung

Ilustrasi – Foto: Instagram/@iryanti917

Mounture.com — Salah satu pendaki gunung legendaris Indonesia, Djukardi Adriana (74) yang akrab disapa Mbah Bongkeng, mengungkapkan bahwa dalam melakukan pendakian gunung perlu memahami alam itu sendiri melalui pedoman mendaki gunung berupa etika dalam pendakian.

Menurutnya, alam pegunungan akan tetap asri dan terjaga tanpa adanya kedatangan manusia. Oleh karena itu, agar alam tetap lestari dengan kedatangan kita, maka kita harus bisa menghargai dan menjaganya.

“Menjaga alam bisa diwujudkan dengan menaati aturan yang berlaku di setiap gunung, menghormati adat istiadat masyarakat setempat, bersikap sopan terhadap sesama pendaki, serta tidak merusak lingkungan,” katanya.

Terkait hal itu, ia pun memberikan beberapa pedoman berupa etika dalam mendaki gunung agar alam tetap asri dan terjaga seperti dikutip dari akun instagramnya @bongkeng306al.

1. Jangan Tinggalkan atau Minimalkan Jejak

Meninggalkan jejak aktivitas selama berada di alam terbuka dapat merusak kelestarian lingkungan. Oleh karena itu, penting untuk menerapkan prinsip “Tidak Meninggalkan Jejak” (Leave No Trace) sebagai bentuk tanggung jawab terhadap alam.

Prinsip ini bertujuan untuk meminimalkan dampak sosial dan lingkungan akibat aktivitas manusia, terutama di wilayah yang dilindungi seperti Taman Nasional, Taman Wisata Alam, dan kawasan konservasi lainnya. Ini adalah etika yang menjadi sikap serta kesadaran diri sendiri.

2. Membawa Perlengkapan dan Peralatan yang Ramah Lingkungan

Saat mendaki gunung, disarankan untuk membawa perlengkapan dan peralatan yang ramah lingkungan, seperti: Alat makan pribadi, Kantong yang bukan sekali pakai, dan Mematuhi peraturan di lokasi pendakian.

BACA JUGA: Kiat Rawat dan Simpan Peralatan Pendakian agar Tetap Awet

3. Aturan Penting saat Mendaki

Selain itu, pendaki juga harus mengikuti aturan berikut:

  • Mengikuti aturan resmi pengelola pendakian atau adat istiadat masyarakat setempat.
  • Menyadari risiko yang bisa terjadi saat mendaki agar tidak lalai dan bertindak sembrono.
  • Menyadari kemampuan diri sendiri dan tim secara fisik, pengetahuan, teknik, dan mental agar tahu batasan yang dapat ditangani.

Dengan mengikuti aturan yang berlaku dan bertindak bijak, mendaki gunung akan tetap menyenangkan tanpa mengurangi kepedulian terhadap lingkungan.

4. Cara Meminimalkan Dampak di Alam

Beberapa cara untuk meminimalkan dampak saat beraktivitas di alam adalah memahami Etika Lingkungan, yaitu pedoman bagi para pendaki untuk membawa kembali semua barang yang dibawa masuk ke lokasi pendakian. Pedoman ini dibuat agar kawasan yang kita kunjungi tetap terjaga kelestariannya.

5. Rencanakan dan Persiapkan

Pastikan untuk selalu melakukan perencanaan dan persiapan sebelum melakukan kegiatan di alam bebas tersebut, seperti:

  • Rencanakan perjalanan dengan matang.
  • Ketahui dan pelajari aturan lokasi yang akan dikunjungi.
  • Kunjungi lokasi wisata dalam jumlah kecil atau terbatas.
  • Hindari kegiatan yang mengancam populasi hewan dan tumbuhan atau merusak alam.
  • Tanamkan dan praktikkan rasa tanggung jawab dalam menjaga kelestarian alam.

Secara keseluruhan bisa disimpulkan bahwa mendaki gunung bukan sekadar menaklukkan puncak, tetapi juga tentang menghargai dan menjaga alam.

Dengan memahami prinsip Leave No Trace, menggunakan perlengkapan ramah lingkungan, dan mengikuti aturan yang berlaku, kita dapat menikmati keindahan gunung tanpa merusaknya. Mari kita jadikan pendakian sebagai kegiatan yang bertanggung jawab dan berkelanjutan!

(mc/ls)