
Mounture.com — Melakukan aktivitas di alam bebas, terutama mendaki gunung, bukanlah hal yang mudah. Kegiatan outdoor ini memiliki banyak risiko, bahkan bisa mengancam nyawa jika dilakukan tanpa persiapan yang matang.
Meski begitu, masih banyak pendaki yang menganggap pendakian gunung adalah kegiatan ringan tanpa tantangan besar. Padahal, sebagian besar kecelakaan di gunung terjadi karena kesalahan sepele yang bisa dihindari jika pendaki lebih waspada dan berpengetahuan cukup.
Berikut beberapa kesalahan umum pendaki gunung yang sering menimbulkan risiko kecelakaan dan bahaya di alam terbuka.
1. Mengabaikan Himbauan dan Peraturan Gunung
Setiap jalur pendakian memiliki aturan dan batasan tertentu untuk menjaga keselamatan pendaki dan kelestarian alam. Sayangnya, banyak pendaki yang mengabaikan peringatan atau rambu larangan.
Padahal, aturan tersebut dibuat untuk melindungi pendaki dari bahaya, seperti jalur longsor, kawasan satwa liar, atau cuaca ekstrem. Mengabaikan himbauan berarti meningkatkan risiko kecelakaan serius di gunung.
2. Tidak Menguasai Navigasi
Kemampuan navigasi menjadi kunci dalam pendakian. Pendaki perlu memahami cara membaca peta, menggunakan kompas, atau GPS untuk menentukan arah perjalanan.
Sayangnya, banyak pendaki menyepelekan aspek ini dan berangkat tanpa membawa alat navigasi, membuat mereka berisiko tersesat, terutama saat cuaca buruk atau kondisi minim visibilitas.
BACA JUGA: Belajar Skill Dasar Bushcraft: Seni Bertahan Hidup dan Menyatu dengan Alam
3. Buruk dalam Manajemen Logistik
Logistik yang tidak terencana dengan baik dapat menimbulkan masalah serius. Banyak pendaki lupa memperhitungkan kebutuhan makanan, air, dan perlengkapan darurat sesuai durasi pendakian.
Kekurangan logistik bisa menyebabkan dehidrasi, kelelahan ekstrem, hingga hipotermia jika pendaki tidak memiliki cadangan energi yang cukup selama perjalanan.
4. Mendaki dengan Rombongan Terlalu Besar
Meski terlihat seru, mendaki dengan rombongan besar justru bisa menyulitkan koordinasi. Jumlah anggota yang banyak kerap memicu konflik, perbedaan kecepatan, hingga kesulitan mengatur logistik.
Idealnya, pendakian dilakukan dalam kelompok kecil beranggotakan 4–6 orang dengan satu pemimpin yang berpengalaman dan memiliki jiwa kepemimpinan.
5. Bersikap Egois dan Sombong di Gunung
Sifat egois dan sombong adalah dua hal yang harus dijauhi di alam bebas. Rasa ingin tampil hebat atau meremehkan kondisi gunung sering kali membuat pendaki abai terhadap keselamatan diri dan tim.
Mendaki gunung bukan ajang pembuktian, melainkan perjalanan untuk belajar menghargai alam dan bekerja sama dengan sesama pendaki.
(mc/ns)





