
Foto: TN Gunung Merbabu
Mounture.com — Bagi para pecinta alam, nama Gunung Merbabu tentu bukan hal yang asing. Gunung yang membentang di antara Kabupaten Magelang, Salatiga, dan Boyolali, Jawa Tengah ini memiliki ketinggian 3.142 mdpl dan menjadi salah satu gunung favorit pendaki di Pulau Jawa.
Merbabu memiliki lima jalur pendakian resmi: Selo, Thekelan, Suwanting, Wekas, dan Cuntel. Dari kelima jalur tersebut, jalur Cuntel kerap dipilih pendaki karena terkenal mudah diakses serta menawarkan panorama yang memukau.
Menurut data yang dirilis di laman tngunungmerbabu.org, mayoritas pendaki yang menggunakan jalur Cuntel berasal dari kawasan Jawa Tengah, DKI Jakarta, Jawa Barat, hingga Yogyakarta. Kebanyakan dari mereka menggunakan transportasi pribadi berupa sepeda motor atau mobil.
Pendaki dapat menuju jalur Cuntel melalui beberapa rute:
– Dari Salatiga: naik minibus jurusan Salatiga–Magelang, turun di kawasan wisata Kopeng. Dari sini, pendaki bisa berjalan sekitar 2,5 km menuju Dusun Cuntel atau menggunakan jasa ojek.
– Dari Solo atau Semarang: naik bus Semarang–Solo atau Solo–Semarang, turun di Pasar Sapi Salatiga, kemudian melanjutkan dengan bus kecil jurusan Ngablak/Magelang dan turun di Kopeng.
– Dari Magelang: naik bus jurusan Yogyakarta–Semarang, turun di Magelang, lalu pindah bus kecil jurusan Magelang–Salatiga dan turun di Kopeng.
Akses yang mudah menjadikan jalur ini cocok bagi pendaki pemula maupun yang ingin perjalanan lebih efisien.
BACA JUGA: Beberapa Manfaat Tak Terduga Kondom untuk Pendakian Gunung, Ternyata Berguna saat Darurat
Jalur Cuntel dikenal memiliki pemandangan luas ke beberapa gunung di sekitarnya. Dari jalur ini, pendaki dapat melihat Gunung Telomoyo, Gunung Andong, Gunung Ungaran, Gunung Sindoro, dan Gunung Sumbing.
Sementara di sisi timur tampak Rawa Pening, dan sebelum area pemancar, pendaki akan disuguhi hamparan bunga edelweiss. Keindahan ini menjadi daya tarik tersendiri bagi fotografer maupun pendaki yang ingin menikmati panorama gunung secara maksimal.
Jalur Cuntel juga menjadi titik pertemuan tiga kabupaten, yakni Semarang, Magelang, dan Boyolali sekigus pertemuan rute pendakian Cuntel, Wekas, dan Thekelan.
Dari sini, pendaki akan mencapai puncak pertama yakni Puncak Syarif, kemudian melanjutkan perjalanan menuju Puncak Kenteng Songo dan Puncak Triangulasi, yang merupakan titik tertinggi Gunung Merbabu.
BACA JUGA: Ramalan Zodiak Pendaki Desember 2025: Prediksi Petualangan Akhir Tahun
Setelah meninggalkan area permukiman, pendaki akan melewati hamparan perkebunan warga sebelum memasuki jalur tanjakan yang dipenuhi pohon pinus.
Jalan setapak berupa tanah kering dan berdebu, terutama pada musim kemarau. Debu yang bertiup saat angin kencang dapat mengganggu pernapasan dan penglihatan, sehingga disarankan membawa buff atau masker, serta kacamata.
Seperti halnya jalur pendakian populer lainnya, permasalahan sampah masih sering dijumpai di jalur Cuntel. Kesadaran pendaki untuk tidak meninggalkan sampah di gunung masih perlu ditingkatkan agar kelestarian Merbabu tetap terjaga.
Kabar baik bagi pendaki, jalur Cuntel memiliki sumber mata air di sekitar Pos I, sehingga dapat dimanfaatkan untuk mengisi kebutuhan air.
Sepanjang jalur, pendaki dapat menjumpai berbagai jenis flora seperti pinus, tengsek, cemara gunung, pakis, kemlandingan gunung, hingga akasia.
Satwa liar juga kerap muncul, seperti monyet ekor panjang, ayam hutan, elang, dan berbagai jenis burung lainnya. Keanekaragaman hayati ini menjadi daya tarik tersendiri sekaligus pengingat bagi pendaki untuk tetap menjaga ketenangan dan tidak mengganggu habitat satwa.
(mc/ns)





