Mounture.com — Pengelola Desa Wisata Wae Rebo resmi mengumumkan dibukanya kembali akses wisata setelah sebelumnya sempat ditutup akibat cuaca buruk.
Dalam tiga hari terakhir, kondisi cuaca di kawasan pegunungan Wae Rebo berangsur membaik, sehingga jalur pendakian kembali dapat digunakan.
Dalam keterangan resmi melalui akun Instagram @waerebo.official, pihak pengelola menyampaikan bahwa jalur pendakian telah diperbaiki dan jalan alternatif sudah ditentukan demi memperlancar aktivitas wisata ke depannya.
Meski demikian, wisatawan tetap dihimbau untuk waspada karena cuaca di kawasan pegunungan masih tidak menentu.
“Kami sebagai pengelola dengan resmi membuka kembali aktivitas pariwisata Wae Rebo. Namun karena kondisi cuaca sekarang tidak menentu, kami menghimbau untuk tetap waspada dan jaga keselamatan. Safety first,” tulis pengelola dalam pengumuman resminya.
BACA JUGA: Inspirasi Liburan Akhir Tahun 2025: New Zealand, Kenya, Jepang, hingga Bhutan
Sebelumnya, Wae Rebo sempat ditutup sementara akibat hujan deras dan tanah longsor yang terjadi di jalur pendakian. Penutupan dilakukan untuk memastikan keselamatan pengunjung, mengingat kondisi medan menuju desa adat ini cukup menantang.
Pihak pengelola kala itu menyebutkan bahwa pembukaan kembali akses wisata akan menunggu cuaca kembali normal dan jalur dinyatakan aman.
Diketahui, Wae Rebo merupakan desa adat yang berada di ketinggian 1.200 mdpl di Kabupaten Manggarai, Flores, NTT. Dikenal dengan sebutan “desa di atas awan”, Wae Rebo menawarkan pemandangan pegunungan indah yang sering diselimuti kabut.
Ikon utama desa ini adalah Mbaru Niang, rumah adat berbentuk kerucut yang menjadi daya tarik utama bagi wisatawan domestik maupun mancanegara. Selain keindahan arsitektur tradisional, pengunjung juga dapat merasakan budaya lokal yang masih terjaga kuat.
Untuk mencapai Wae Rebo, wisatawan harus melakukan trekking sekitar 2–3 jam dari Desa Denge, melewati jalur menanjak dengan panorama alam yang menawan.
Dengan dibukanya kembali akses wisata, pengunjung diharapkan tetap memperhatikan kondisi cuaca sebelum melakukan perjalanan, serta selalu mengutamakan keselamatan selama berada di jalur pendakian.
(mc/ril)