
Petugas TNGM saat memberikan teguran kepada pengunjung yang nekat berkunjung ke Bukit Kukusan – Foto: TN Gunung Merapi
Mounture.com — Balai Taman Nasional Gunung Merapi (TNGM) menegaskan bahwa Bukit Kukusan bukan merupakan lokasi wisata resmi di kawasan konservasi Gunung Merapi.
Meskipun beberapa waktu terakhir lokasi ini sempat viral di media sosial, terutama TikTok, TNGM mengingatkan bahwa Bukit Kukusan berada di luar zona pemanfaatan wisata alam dan hanya berjarak sekitar 2 kilometer dari puncak Merapi.
Kepala Balai TNGM, Muhammad Wahyudi, menyampaikan bahwa aktivitas di Bukit Kukusan sangat berbahaya karena topografinya curam dengan jurang di sisi kiri, kanan, dan depan.
“Masyarakat diminta tidak melakukan kegiatan wisata, pendakian, maupun foto-foto di area tersebut,” katanya.
BACA JUGA: Tips Memilih Penginapan saat Liburan Agar Nyaman dan Menyenangkan
Menanggapi maraknya unggahan di media sosial, Balai TNGM telah mengambil langkah-langkah tegas, di antaranya:
1. Menginventarisasi akun-akun yang mengunggah konten di Bukit Kukusan.
2. Melakukan sosialisasi bahwa Bukit Kukusan bukan area wisata dan berpotensi membahayakan keselamatan.
3. Meminta pemilik akun untuk menghapus (take down) konten terkait.
Pada Kamis, 16 Oktober 2025, petugas dari Resort Pengelolaan Taman Nasional (RPTN) Wilayah Kemalang dan Cangkringan melakukan patroli di Bukit Kukusan.
Petugas menemukan empat orang wisatawan yang tengah melakukan trekking, masing-masing berinisial RD, FP, dan S (warga Sleman) serta WL (warga Klaten).
Petugas kemudian memberikan sosialisasi langsung tentang larangan trekking di Bukit Kukusan, radius aman beraktivitas, serta lokasi wisata yang diperbolehkan.
Keempatnya bersedia menghapus dokumentasi yang telah dibuat. Petugas juga memasang papan larangan di lokasi tersebut.
BACA JUGA: Gunung Api Bawah Laut Banua Wuhu, Keajaiban Vulkanik Tersembunyi di Sulawesi Utara
Sebagai alternatif, Balai TNGM merekomendasikan masyarakat untuk berwisata ke lima Objek Wisata Alam (OWA) resmi, yakni Jurang Jero (Kabupaten Magelang), Telogo Muncar, Plunyon, dan Kalikuning Park (Kabupaten Sleman), serta Kalitalang dan Deles Indah (Kabupaten Klaten). Selain itu, TNGM juga mengelola wisata minat khusus berbasis reservasi di OWA Sapuangin (Klaten).
Mengingat status Gunung Merapi masih berada di Level III (Siaga), masyarakat diminta untuk tetap mematuhi rekomendasi BPPTKG mengenai batas aman aktivitas.
Balai TNGM juga mengajak masyarakat untuk menjadi wisatawan yang bijak, menaati ketentuan, serta turut menyebarluaskan informasi wisata alam yang sesuai prosedur.
(mc/ril)





