(Mounture.com) — Seiring dengan pertumbuhan jumlah penduduk dan perkembangan gaya hidup yang semakin modern, tiap tahun volume sampah di Indonesia terus meningkat dengan cepat hingga mencapai jutaan ton, khususnya sampah plastik.
Berdasarkan data yang diperoleh dari World Bank, sampah plastik yang dihasilkan per tahun kemungkinan bertambah dari 1,3 miliar ton menjadi 2,2 miliar ton pada tahun 2025 jika tidak dikelola dengan benar. Beberapa upaya dan kegiatan terus dilakukan guna menciptakan proses pengolahan sampah yang efektif, salah satunya melalui Gerakan ‘Kemitraan Aksi Plastik Nasional’ dan ‘Indonesia Bersih’.
Dalam mendukung upaya pemerintah dalam hal penanganan sampah, Coca-Cola Amatil Indonesia (Amatil Indonesia) menyelenggarakan Bali’s Big Eco Forum dengan tema ‘Sustainability for Wonderful Indonesia’.
Kegiatan ini bertujuan untuk mengembangkan solusi pengolahan sampah yang komprehensif dan berkelanjutan, dengan berkolaborasi bersama pemerintah, akademisi, lembaga swadaya masyarakat, komunitas dan industri.
Forum yang dijalankan selama dua hari (26-27 Juli 2019) merupakan bentuk perluasan dari gerakan Bali Beach Clean Up (BBCU) yang telah dijalankan oleh Amatil Indonesia selama lebih dari 12 tahun.
Hingga Juli 2019, program harian BBCU disebut telah menyingkirkan lebih dari 39 juta kilogram sampah dari pesisir pantai sepanjang 9,7 kilometer, termasuk Seminyak, Legian, Kuta, Kedonganan dan Jimbaran.
Program ini didukung dengan 4 traktor pantai, 2 barber surf rakes, 3 truk sampah, 75 kru dari komunitas lokal di sekitar pantai, serta 150 tempat sampah jenis tiga sistem baru tiap tahunnya untuk meningkatkan pemahaman masyarakat tentang pentingnya pemilahan sampah.
Rangkaian kegiatan yang meramaikan Bali’s Big Eco Weekend 2019, meliputi pameran eco community, big beach clean-up, festival layangan, dan pelepasan bayi penyu ke laut, yang merupakan salah satu hasil dari upaya bersih-bersih pantai selama ini melalui Kuta Beach Sea Turtle Conservation (KBSTC). (MC/PC)