Otorita IKN Sosialisasikan Konsep Pertanian Perkotaan

Mounture.com — Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN) mengajak kelompok tani lokal menjadi pionir pertanian perkotaan (urban farming) di IKN. Kelompok tani, warga masyarakat, pengurus lingkungan RT/RW hingga pengelola fasilitas umum didorong mulai memanfaatkan ruang yang ada untuk ditanami sayur dan buah-buahan.

Deputi Bidang Lingkungan Hidup dan Sumber Daya Alam Otorita IKN Myrna A. Safitri, mengatakan bahwa kegiatan ini merupakan langkah awal Otorita IKN memperkenalkan gagasan pertanian perkotaan, sebuah kegiatan pertanian yang didorong di kawasan IKN.

“Setelah ini (sosialisasi pertanian perkotaan) kita akan menyelenggarakan pelatihan,” katanya.

Menurutnya, terdapat enam prinsip pertanian perkotaan di IKN, yakni tidak menimbulkan kerusakan dan pencemaran lingkungan; penerapan teknologi yang tepat guna dan ramah lingkungan; integrasi pemanfaatan sumber pangan lokal.

Kemudian, menghasilkan pangan sehat dan berkualitas, menumbuhkan modal sosial, dan mendukung terwujudnya ekonomi sirkular.

BACA JUGA:

Fakta Menarik Taman Nasional Gunung Gede Pangrango

Menparekraf Dorong Pulau Penyengat Jadi Pusat Studi Budaya Melayu Islam Sedunia

Ia juga menyebutkan, pertanian perkotaan setidaknya memiliki tiga keunggulan. Pertama, pertanian perkotaan tidak memerlukan lahan yang luas, sehingga penggunan lahannya efisien karena menggunakan teknologi.

Kedua, lebih ramah lingkungan karena tidak menggunakan pupuk secara berlebih, dan Ketiga, menghasilkan produksi pangan yang sehat karena tidak tercemar.

“Itu yang nanti akan menjiwai pertanian perkotaan kita,” ujar Deputi Myrna.

Lebih lanjut ia menjelaskan lahan di sekitar rumah, mengembangkan kebun komunitas, taman atap (rooftop garden), kebun vertikal (vertical garden), tanaman buah dalam pot, hidroponik, hingga akuaponik merupakan contoh bentuk pertanian perkotaan.

“Pertanian perkotaan itu memanfaatkan tidak hanya lahan tapi juga bangunan, nanti akan ada bangunan-bangunan tinggi, apartemen, gedung pemerintahan, itu ada atapnya bisa dimanfaatkan,” tukas Myrna.

Salah satu peserta sosialisasi, Sri Sudarwati dari Kelompok Tani Desa Suka Raja mengatakan, untuk menarik minat masyarakat untuk mulai melakukan pertanian perkotaan adalah dengan membuat demplot pertanian perkotaan.

“Sepertinya supaya masyarakat tertarik itu harus ada demplot untuk percontohan, mereka bisa melihat pertanian perkotaan itu modelnya kayak apa sih, paling tidak walaupun sedikit harus ada contoh dulu supaya masyarakat luas bisa mengenalnya,” ujarnya.

Selain itu ia berharap agar warga lokal jangan sampai dikesampingkan. “Supaya kami dilibatkan dalam pembangunan IKN ini dengan pertanian-pertanian yang lebih modern dari sebelumnya. Kemudian, untuk memudahkan kita untuk sebagai supply sayur atau buah dan sebagainya, supaya anak muda juga tertarik,” tutur dia. (MC/RIL)