Mounture.com — Menteri Lingkungan Hidup (LH) Hanif Faisol Nurofiq memberikan apresiasi tinggi kepada Holding Perkebunan Nusantara, khususnya PTPN IV PalmCo, atas langkah proaktif dalam pencegahan Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla).
PalmCo mengerahkan tim pemadam beserta peralatan pendukung ke wilayah rawan karhutla di sekitar area operasinya.
Hanif, menegaskan bahwa PalmCo terbukti mampu menjaga kebun yang dikelolanya tetap bebas api. Ia menyebut inisiatif ini sebagai bentuk kepedulian kolektif yang patut dicontoh perusahaan lain.
“Kami berterima kasih atas inisiasi teman-teman dari PTPN yang mengerahkan pasukannya hari ini. Ini adalah bentuk tanggung jawab bersama. Mengatasi karhutla bukan hanya tugas pemerintah daerah, tetapi tugas kita semua,” katanya melalui keterangan resmi, Minggu, 10 Agustus 2025.
BACA JUGA: Taman Nasional Mutis Timau Hadirkan Website Resmi Baru untuk Dukung Akses Informasi dan Konservasi
Menurut Hanif, penanggulangan karhutla tidak akan efektif jika hanya dilakukan secara sektoral. Kolaborasi antara pemerintah, dunia usaha, dan masyarakat menjadi kunci dalam mitigasi serta respons cepat.
Pemerintah pun, kata dia, telah menyiapkan strategi, mulai dari operasi Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) bersama BMKG hingga penguatan penegakan hukum.
Kondisi cuaca ekstrem yang melanda sebagian wilayah Sumatera dan Kalimantan tahun ini memperbesar risiko karhutla. Hanif mengingatkan, sejarah kabut asap parah 2015–2019 menjadi pengingat pentingnya kesiapsiagaan.
Menurutnya, dukungan sektor korporasi seperti yang dilakukan PalmCo dinilai sebagai kontribusi nyata dalam membangun ketangguhan wilayah rawan bencana.
BACA JUGA: Rekomendasi Event Seru Bulan Agustus 2025 untuk Liburan di Indonesia
Direktur Utama PTPN IV PalmCo, Jatmiko Santosa, menegaskan bahwa pihaknya berkomitmen mendukung pemerintah dalam pengendalian karhutla, terutama di daerah dengan riwayat kebakaran tinggi.
Lebih lanjut ia menjelaskan, tim yang diterjunkan berasal dari unit kebun Tanjung Medan dan Tanah Putih, dilengkapi pompa tracker, ram kawat, hingga mobil pemadam.
PalmCo juga mengandalkan sistem monitoring digital ARFINA (Artificial Intelligence Fire Monitoring Integrated Ground Checking Nusantara) untuk deteksi dini titik panas secara real-time di wilayah kerja perusahaan.
Selain itu, disiapkan embung-embung penampungan air di titik strategis sebagai cadangan pemadaman darurat, serta program sosialisasi kepada masyarakat, khususnya petani sawit, agar menghindari praktik pembakaran lahan.
“Kami yakin investasi pada sistem pencegahan jauh lebih efektif daripada hanya mengandalkan penanganan saat api sudah membesar,” pungkas Jatmiko.
(mc/ril)