
Foto: Dick Culbert from Gibsons
Mounture.com — Jika ditanya gunung tertinggi di dunia, hampir semua orang akan langsung menjawab Gunung Everest. Namun, dari sudut pandang astronomi dan geografi kosmik, predikat sebenarnya justru jatuh pada Gunung Chimborazo di Ekuador.
Kenapa bukan Everest? Bumi bukan bola sempurna, melainkan agak pepat di kutub dan menggembung di ekuator. Nah, Gunung Chimborazo berdiri tepat di garis ekuator, sehingga puncaknya menjadi titik daratan paling jauh dari pusat Bumi.
Walaupun ketinggiannya “hanya” 6.263 meter di atas permukaan laut, posisi geografis Chimborazo membuat puncaknya sekitar 2 km lebih tinggi dibandingkan puncak Everest jika diukur dari inti Bumi ke luar angkasa.
BACA JUGA: Menjelajah Gunung Latimojong, Surga Alam di Atap Sulawesi
Adapun beberapa fakta menarik dari Gunung Chimborazo, antara lain:
1. Paling dekat ke luar angkasa – Berdiri di puncaknya menjadikanmu manusia yang posisinya paling dekat dengan bintang-bintang tanpa roket.
2. Observatorium alami – Udara tipis dan lokasi di ekuator bikin langit malam terlihat lebih jernih.
3. Bisa lihat dua langit – Dari Ekuador, kamu bisa menyaksikan bintang-bintang dari belahan utara dan selatan, hal yang tak bisa dilakukan di Everest.
4. Atap planet yang sesungguhnya – Jika Everest dijuluki “atap dunia”, maka Chimborazo pantas disebut “atap Bumi yang asli”.
Bila diambil kesimpulan, Gunung Everest memang lebih tinggi dari permukaan laut, tapi secara kosmik, Gunung Chimborazo adalah titik paling dekat dengan langit. Jadi, kalau ingin benar-benar “menyentuh kosmos”, berdirilah di puncak Chimborazo sebelum bermimpi naik roket.
(mc/ril)