Mounture.com — Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR) mengumumkan akan melakukan penutupan kegiatan pendakian Gunung Rinjani mulai 1 Januari – 31 Maret 2024.
Penutupan kegiatan pendakian itu berdasarkan surat pengumuman bernomor PG.2051/BTNGR/TU/KSA/12/2023 tertanggal 18 Desember 2023 yang ditandatangani oleh Kepala Balai Dedy Asriadi.
Dalam surat pengumuman itu dijelaskan bahwa penutupan kegiatan pendakian itu dalam rangka pemulihan ekosistem di kawasan Taman Nasional Gunung Rinjani serta memperhatikan informasi prakiraan cuaca dari BMKG stasiun klimatologi klas I Mataram.
“Sedang terjadi masa peralihan menuju musim hujan 2023/2024 perlu mewaspadai adanya potensi bencana hidrometeorologi seperti hujan lebat, angin kencang yang dapat terjadi secara tiba-tiba dan bersifat lokal di beberapa wilayah serta potensi dampak bencana banjir, tanah longsor, dan angin puting beliung,” tulis surat pengumuman TNGR.
BACA JUGA:
Berkelana Gunakan Sleeper Bus ke Jakarta dari Malang
Detail Waktu Pendakian Gunung Ciremai via Apuy
Selain itu, sesuai Surat Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi Nomor: 805.Lap/GL.03/BGV/2023 tanggal 17 Desember 2023 perihal Penyampaian Laporan Evaluasi Aktivitas Gunung Rinjani pada Level II (Waspada).
“Seluruh destinasi wisata pendakian TN Gunung Rinjani ditutup terhitung mulai tanggal 1 Januari sampai dengan 31 Maret 2024,” tulis TNGR melalui surat pengumumannya.
Diketahui, destinasi wisata pendakian TN Gunung Rinjani meliputi jalur wisata pendakian Senaru di Kabupaten Lombok Utara, jalur wisata pendakian Torean di Kabupaten Lombok Utara.
Kemudian jalur wisata pendakian Sembalun, Timbanuh, Tetebatu di Kabupaten Lombok Timur, dan jalur wisata pendakian Aik Berik di Kabupaten Lombok Tengah.
(mc/ril)