
Gunung Wilis nampak dari kejauhan – Foto: instagram/@sigit_tmy
Mounture.com — Untuk pertama kalinya, Gunung Wilis yang berada sisi selatan, atau tepatnya di wilayah Kabupaten Trenggalek akan memiliki jalur resmi pendakian.
Adalah komunitas Prajurit Rimba Trenggalek, sekelompok pemuda lokal yang memulai inisiatif pembukaan jalur pendakian Gunung Wilis di sisi selatan yang dimulai dari Desa Botoputih, Kecamatan Bendungan.
Mereka bergotong-royong membuka jalur pendakian bersama para relawan secara bertahap, dengan penuh semangat dan cinta pada tanah kelahiran.
Dikutip dari akun Instagram @trenggaleknow, inisiatif akar rumput ini dinilai sebagai momentum penting untuk mendorong potensi ekowisata sekaligus pelestarian lingkungan di wilayah selatan Wilis.
Jalur sisi selatan Gunung Wilis ini dulunya merupakan akses yang biasa dilalui oleh para warga dan petani, Kini, jalur tersebut telah disiapkan untuk menjadi jalur pendakian yang aman dan ramah pendaki.
Jalur yang kini sedang dibuka dulunya merupakan akses yang biasa dilalui oleh warga dan petani. Namun kini, berkat kerja keras para relawan, jalur tersebut disiapkan untuk menjadi jalur pendakian yang aman dan ramah pendaki.
“Inisiatif ini bukan hanya membuka akses ke puncak Gunung Wilis, tapi juga menyatukan nilai sejarah, konservasi, dan pemberdayaan ekonomi lokal,” ujar salah satu relawan.
BACA JUGA:
Mengenal Jalur Pendakian Gunung Rinjani via Torean: Indah Tapi Penuh Tantangan
Pendaki Cilik: Antara Kebanggaan atau Egois?
Gunung Wilis sendiri merupakan gunung bersejarah yang membentang di lima kabupaten yakni Kediri, Tulungagung, Nganjuk, Ponorogo, dan Madiun.
Sisi utara dan timur Gunung Wilis sudah memiliki jalur resmi pendakian. Namun, dari sisi selatan, khususnya Trenggalek, jalur resmi belum pernah ada, hingga kini.
Dengan adanya jalur dari Desa Botoputih ini, Kabupaten Trenggalek tidak lagi hanya menjadi wilayah penyangga, tetapi siap menjadi gerbang baru pendakian Gunung Wilis dari sisi selatan.
Jika jalur ini rampung, Desa Botoputih berpotensi menjadi destinasi ekowisata baru. Hal ini akan berdampak langsung pada peningkatan ekonomi lokal, seperti pengembangan desa wisata, hadirnya homestay, tumbuhnya UMKM lokal hingga aktivasi ekonomi kreatif berbasis alam dan budaya.
Saat ini, pembukaan jalur sudah memasuki tahap kedua, dengan target agar jalur bisa digunakan untuk pendakian secara aman dalam waktu dekat.
Dengan semangat kebersamaan dan keberanian untuk memulai dari titik sunyi, jalur selatan Gunung Wilis ini menjadi simbol harapan baru.
Bukan hanya untuk Kabupaten Trenggalek, tapi juga untuk seluruh pecinta alam dan sejarah yang ingin menapaki jejak dari tanah yang telah lama menanti untuk dikenal.
(mc/ril)