
Foto: Wikipedia/Deavindy
Mounture.com — Jalur pendakian Gunung Halau-Halau (juga dikenal sebagai Gunung Besar) di Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST) resmi ditutup sementara untuk umum mulai 15 Oktober hingga 2 November 2025.
Penutupan ini dilakukan dalam rangka menghormati pelaksanaan Aruh Bawanang (Aruh Ganal), upacara adat besar masyarakat Dayak Meratus Balai Kiyu yang digelar setiap lima tahun sekali.
Keputusan tersebut tertuang dalam surat edaran resmi Forum Sadar Wisata (Pokdarwis) Gunung Halau-Halau dengan nomor 023.SK/Pokdarwis-G-Halau-Halau/X/2025, yang ditandatangani oleh Ketua Pokdarwis Rudinor dan Kepala Adat Balai Kiyu, Makuran, pada 29 September 2025.
BACA JUGA:Gunung Halau-halau: Puncak Tertinggi Kalimantan Selatan dengan Jalur Pendakian Ekstrem
Aruh Bawanang, atau Aruh Ganal, merupakan ritual adat yang digelar selama 6 hari 6 malam, mulai 19 hingga 25 Oktober 2025 di Balai Kiyu, Desa Hinas Kiri, Kecamatan Batang Alai Timur, HST.
Acara sakral ini bertujuan untuk mengungkapkan rasa syukur atas hasil panen dan memohon keseimbangan antara manusia dan alam, khususnya Gunung Halau-Halau yang dipercaya sebagai hutan karamat oleh masyarakat Dayak Meratus.
BACA JUGA: 3 Gunung Aman untuk Pendaki Pemula, Cocok untuk Liburan Alam Santai
Selama masa penutupan, seluruh kegiatan pendakian, tracking, hingga camping di kawasan Gunung Halau-Halau dinyatakan pamali (dilarang). Pihak Pokdarwis menegaskan bahwa pelanggaran terhadap ketentuan ini akan dikenakan sanksi adat sesuai peraturan yang berlaku.
“Seluruh pendaki yang masih berada di kawasan wajib turun paling lambat pada 15 Oktober 2025 pukul 18.00 WITA,” tulis Pokdarwis dalam surat edaran tersebut.
Jalur pendakian Gunung Halau-Halau rencananya akan dibuka kembali secara normal pada Senin, 3 November 2025, dengan catatan kondisi cuaca dan jalur dinyatakan aman oleh pihak berwenang.
Pihak Pokdarwis dan Lembaga Adat mengimbau masyarakat, pendaki, serta wisatawan untuk menghormati keputusan adat ini sebagai bentuk pelestarian tradisi dan harmonisasi antara manusia dengan alam Pegunungan Meratus.
(mc/ril)