Mounture.com — Pandemi virus korona (Covid-19) membuat berbagai lini kehidupan harus melakukan adaptasi kebiasaan baru dan juga tatanan hidup kenormalan baru. Tak terkecuali untuk kegiatan pendakian ke gunung.
Pendakian ke gunung yang merupakan kegiatan di alam bebas pun harus menerapkan standar kenormalan baru. Mulai dari penggunaan masker saat melakukan pendakian, membawa hand sanitizier, penggunaan sarung tangan hingga menjaga jarak baik antar pendaki ataupun tenda yang digunakan untuk beristirahat para pendaki.
Selain itu, para pihak pengelola jalur pendakian pun menerapkan beberapa aturan baru demi mencegah penyebaran virus korona, diantaranya mewajibkan pendaki untuk membawa surat keterangan sehat dari dokter atau puskesmas, pemberlakuan kuota pendakian per harinya, hingga memberlakukan larangan bagi pendaki yang tinggal di zona merah penyebaran Covid-19.
Untuk itu, disarankan jika ingin melakukan pendakian di masa pandemi ini maka para pendaki harus benar-benar menyiapkan segalanya lebih dari hari biasanya, mulai dari fisik, mental hingga peralatan pendakian ditambah dengan perlengkapan kesehatan yang memadai, seperti masker minimal 2 buah, hand sanitizier, maupun peralatan makan dan minum sendiri.
Tak melulu soal pendaki, pihak pengelola jalur pendakian pun melakukan adaptasi baru mengenai metode perizinan hingga pelayanan terhadap para pengunjung. Beberapa pengelola jalur pendakian memang sudah banyak yang menerapkan adaptasi baru itu, seperti pemberlakuan booking online, hingga penerapan protokol kesehatan yang ketat kepada para pendaki.
Kendati belum semuanya melakukan adaptasi baru, namun setidaknya penerapan protokol kesehatan sebelum melakukan pendakian kepada para pendaki masih terbilang cukup baik mesti kontak antar orang masih kerap terjadi ketika pelayanan perizinan.
Namun yang terpenting dari itu semua adalah kesadaran masing-masing individu apakah mau menerapkan kedisiplinan atau tidak. Jika tidak dimulai dari diri sendiri maka aturan ketat sekalipun tetap akan terlanggar juga. (MC/PC)