Pasca Erupsi, Gunung Kerinci Ditutup Sementara

(Mounture.com) — Pasca mengalami erupsi pada Rabu (31/7) pukul 12.48 WIB, jalur pendakian ke Gunung Kerinci untuk sementara ditutup hingga batas waktu yang belum ditentukan. Hal ini diungkapkan Kepala Resort Pos Jaga Pendakian Gunung Kerinci di Kabupaten Kerinci, Evarizal Mirzal.

Menurut dia, pihaknya mulai menutup sementara jalur pendakian di R10 Desa Kersik Tuo, Kayu Aro, Kerinci. Penutupan sementara pendakian tersebut dilakukan hingga kondisi normal kembali atau benar-benar aman.

“Sekarang untuk pendakian juga kita setop untuk sementara hingga waktu yang belum ditentukan sesuai kondisi,” kata dia seperti dikutip dari Liputan6.com, baru-baru ini.

Sebelumnya, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) melalui laman resminya merilis, Gunung Kerinci mengalami erupsi dengan tinggi kolom abu teramati mencapai kurang lebih 800 meter di atas puncak atau kurang lebih 4.605 meter di atas permukaan laut (mdpl)

Kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas sedang condong ke arah Timur laut dan Timur.

Gunung Kerinci merupakan puncak tertinggi di Pulau Sumatera dengan ketinggian 3.805 mdpl. Gunung tersebut berada pada perbatasan antara Provinsi Jambi dan Provinsi Sumatera Barat, atau dekat pantai barat, dan terletak sekitar 130 kilometer sebelah selatan kota Padang.

Gunung Kerinci adalah gunung berapi bertipe stratovulcano yang masih aktif dan terakhir kali meletus pada tahun 2009. Saat ini status gunung dengan julukan atap Sumatera itu dalam status waspada level II sejak tahun 2007.

Selain itu, PVMBG juga merekomendasi kepada masyarakat di sekitar gunungapi Kerinci dan pendaki tidak diperbolehkan mendaki kawah yang ada di puncak gunungapi Kerinci di dalam radius 3 kilometer dari kawah aktif.

Kemudian menyarankan jalur penerbangan di sekitar gunungapi Kerinci untuk dihindari. Pasalnya, sewaktu-waktu Gunung Kerinci masih memiliki potensi letusan abu dengan ketinggian yang dapat mengganggu jalur penerbangan. (MC/RL)