
Foto: Tahura Raden Soerjo
Mounture.com — Gunung Pundak di Dusun Claket, Kecamatan Pacet, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, semakin populer sebagai destinasi pendakian alternatif bagi pecinta alam.
Dengan ketinggian 1.585 meter di atas permukaan laut (mdpl), gunung ini menawarkan panorama alam yang memesona tanpa harus menempuh jalur pendakian yang berat.
Masuk ke dalam kawasan Taman Hutan Raya (Tahura) Raden Soerjo, Gunung Pundak dikenal dengan suasana rindang, udara sejuk, dan jalur yang cocok untuk pendaki pemula maupun keluarga.
Waktu tempuh ke puncak pun relatif singkat, hanya sekitar dua jam perjalanan, menjadikannya pilihan ideal untuk liburan akhir pekan.
BACA JUGA: Forest Garden Puncak by Luxcamp Hadirkan Konsep Nature Escape Mewah di Tengah Hutan Pegunungan
Untuk masuk ke kawasan Tahura Raden Soerjo, pengunjung dikenakan tiket sekitar Rp11 ribu per orang, dengan proses pendaftaran yang dapat dilakukan melalui laman resmi tahurarsoerjo.dishut.jatimprov.go.id.
Dari pos perizinan, pendaki akan melewati jalan setapak yang sudah jelas, diapit pepohonan hijau. Hanya butuh sekitar 15 menit untuk mencapai pos pertama sebelum memasuki kawasan hutan yang jalurnya relatif aman dan tidak terlalu curam.
Memasuki pos ketiga, pendaki akan tiba di area hutan bambu yang asri. Di titik ini terdapat dua sumber mata air, jernih dan dingin, yang menjadi lokasi favorit untuk mengisi ulang persediaan air sambil menikmati suasana alam yang tenang.
Tak jauh dari sana, padang sabana terbentang luas. Hamparan rumput hijau berpadu dengan semilir angin menjadi pemandangan menyejukkan sebelum pendaki melanjutkan perjalanan menuju puncak.
BACA JUGA: Bukit Cisadon Sentul: Destinasi Trekking Favorit dengan Panorama Alam Eksotis di Bogor
Menuju puncak, jalur relatif landai dan aman, sehingga pendaki pemula dapat menikmati perjalanan tanpa tekanan berlebih. Sepanjang rute, pemandangan hijau semak belukar dan pepohonan menciptakan harmoni keindahan yang menenangkan.
Sesampainya di puncak Gunung Pundak, pendaki dapat mendirikan tenda untuk bermalam. Pemandangan matahari terbit menjadi salah satu daya tarik utama. Dari puncak, tampak pula keelokan Gunung Penanggungan berdiri megah di kejauhan.
Meski jalurnya terbilang aman, pendaki tetap harus berhati-hati terutama saat musim hujan karena jalur bisa licin. Pengunjung juga diimbau untuk mematuhi aturan pendakian dan selalu menerapkan prinsip leave no trace, tidak membuang sampah sembarangan dan membawa kembali sampah saat turun demi menjaga kelestarian Gunung Pundak.
(mc/ns)





