
Foto: Unsplash.com/Davide Foti
Mounture.com — Bagi para pendaki, puncak gunung sering menjadi target utama yang ingin dicapai. Banyak yang memilih mendaki malam hari agar tiba di puncak tepat saat matahari terbit. Namun, yang kerap luput dari perhatian adalah bahaya saat menuruni puncak gunung.
Berdasarkan beberapa laporan, sekitar 85 persen kasus pendaki tersesat di gunung terjadi saat perjalanan turun, bukan saat naik. Hal ini biasanya disebabkan oleh kelelahan, menurunnya konsentrasi, hingga salah mengenali jalur.
Tips Aman Agar Tidak Tersesat saat Turun Gunung
1. Perhatikan Bekas Jejak Kaki di Pasir
Saat melewati area berpasir, amati jejak langkah yang telah dibuat saat mendaki. Jalur ini bisa menjadi panduan alami untuk menemukan arah yang benar saat kembali turun.
2. Amati Jalur Vegetasi
Cermati batas antara hutan dan lautan pasir atau area terbuka. Biasanya, jalur pendakian resmi melewati area pertemuan vegetasi ini. Hindari membuat jalur baru agar tidak tersesat.
3. Jangan Terburu-buru
Kelelahan dan rasa ingin cepat sampai ke basecamp sering membuat pendaki tergesa-gesa. Turunlah perlahan, jaga ritme langkah, dan pastikan arah yang diambil benar.
BACA JUGA: 5 Mitos Gunung di Jawa yang Paling Terkenal: Dari Alas Lali Jiwo hingga Pasar Setan
4. Jangan Berjalan Sendirian
Selalu turun bersama rombongan. Selain lebih aman, berjalan bersama juga memudahkan jika terjadi hal-hal tak diinginkan seperti cedera atau kehilangan arah.
5. Fokus saat Menuruni Jalur
Saat menuruni gunung, fokuskan perhatian pada pijakan dan arah. Hindari mengobrol terlalu banyak atau bermain ponsel yang dapat mengganggu konsentrasi.
6. Jangan Memaksakan Diri
Jika merasa terlalu lelah, berhentilah sejenak untuk beristirahat. Memaksakan diri saat fisik sudah lemah justru meningkatkan risiko terpeleset atau kehilangan fokus.
(mc/pd)