Jalur Pendakian Bukit Vulumehi di Sulawesi Tengah Ditutup Sementara

Bukit Vulumehi di Sulawesi Tengah

Foto: Instagram/@maulana.hidayat_

Mounture.com — Jalur pendakian Bukit Vulumehi yang terletak di Desa Oloboju, Kecamatan Sigi Biromaru, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah, resmi ditutup sementara waktu hingga Agustus 2025.

Keputusan ini diambil oleh pihak pengelola sebagai bentuk persiapan untuk meningkatkan kualitas fasilitas dan kenyamanan bagi para pengunjung di masa mendatang.

Pengelola menyampaikan bahwa penutupan ini bukanlah akhir, melainkan sebuah jeda singkat untuk berbenah.

Dalam pernyataannya, mereka menegaskan bahwa segala bentuk kegiatan pendakian selama masa penutupan berada di luar tanggung jawab pengurus, dan sanksi akan dikenakan kepada pihak yang melanggar.

“Kami menutup sementara, bukan untuk menghilang, tapi untuk bersiap menghadirkan keindahan yang lebih berkesan. Sampai jumpa lagi, di waktu yang tak lama, di tempat yang selalu menanti hangatnya kehadiran kalian semua,” tulis akun instagram @vulumehi_oloboju.

BACA JUGA:

Panduan Mendaki Gunung Kelud via Karangrejo Garum, Cocok untuk Pendaki Pemula

Sewa Perlengkapan Outdoor Mulai 5 Ribuan! Ini Lokasinya

Diketahui, Bukit Vulumehi memiliki ketinggian sekitar 570 meter di atas permukaan laut (mdpl) dan dikenal sebagai destinasi favorit para pendaki pemula serta wisatawan yang ingin menikmati panorama alam tanpa medan yang terlalu ekstrem.

Jalur pendakiannya yang bersahabat membuat bukit ini cocok untuk keluarga, anak muda, hingga pencinta senja.

Keindahan hamparan savana luas, udara sejuk, dan latar belakang pegunungan menjadikan Bukit Vulumehi sebagai tempat yang memikat hati.

Salah satu daya tarik utama adalah panorama matahari terbit dan terbenam yang kerap diabadikan para pengunjung di media sosial.

Untuk menuju Bukit Vulumehi, pengunjung dapat menggunakan kendaraan pribadi maupun transportasi umum menuju Desa Oloboju. Dari sana, jalur pendakian dapat diakses dengan mudah.

Berkat popularitasnya yang terus meningkat, tempat ini telah menjadi bagian penting dari ekowisata lokal di Sulawesi Tengah.

(mc/ril)