Cara Mudah ke Gunung Penanggungan Naik Transportasi Umum

Foto: instagram/@mojokertojalanjalan

Mounture.com — Gunung Penanggungan, yang dikenal sebagai “Miniatur Semeru”, menjadi salah satu tujuan favorit pendaki pemula maupun pecinta sejarah di Jawa Timur.

Selain terkenal karena pemandangannya yang memukau dan situs-situs peninggalan Majapahit, gunung ini juga bisa diakses dengan mudah menggunakan transportasi umum.

Berikut panduan lengkap menuju Gunung Penanggungan via transportasi publik, lengkap dengan estimasi biaya terbaru tahun 2025.

Rute dari Surabaya

Perjalanan dimulai dari Terminal Bungurasih (Purabaya), Surabaya. Dari sini, kamu bisa naik bus menuju Terminal Pandaan dengan tarif sekitar Rp30.000.

Setelah tiba di Pandaan, lanjutkan perjalanan dengan mobil L300 atau angkutan umum menuju Pasar Kesiman, dengan ongkos sekitar Rp10.000 – Rp15.000. Dari Pasar Kesiman, kamu bisa naik ojek ke pos pendakian Tamiajeng dengan tarif sekitar Rp5.000.

Jika kamu tiba malam hari, alternatifnya adalah turun di pertigaan Prigen dan melanjutkan dengan ojek langsung ke Tamiajeng seharga Rp20.000–Rp25.000.

BACA JUGA: Polemik Lahan Camp di Gunung: 7 Tips Pendaki Mandiri Biar Nggak Tergeser Open Trip

Rute dari Malang

Dari Terminal Arjosari, naik bus menuju Terminal Pandaan dengan tarif serupa, lalu lanjutkan rute seperti dari Surabaya. Waktu tempuh bisa sedikit lebih lama tergantung kondisi lalu lintas.

Rute dari Mojokerto

Jika kamu berangkat dari Mojokerto, pilih angkutan umum menuju Trawas. Setelah itu, kamu bisa naik ojek langsung ke pos pendakian Tamiajeng dengan kisaran harga Rp20.000–Rp30.000 tergantung negosiasi dan jarak.

BACA JUGA: Tips Merawat Sleeping Bag agar Tetap Awet dan Nyaman

Biaya Masuk dan Fasilitas

Tiket masuk pos pendakian via Tamiajeng berkisar antara Rp10.000 hingga Rp15.000 per orang. Jika membawa kendaraan pribadi, biaya parkir motor sekitar Rp10.000 pada akhir pekan. Tersedia juga jasa porter dengan tarif mulai dari Rp100.000 per hari.

Fasilitas di basecamp cukup lengkap, mulai dari warung makan, toilet, hingga area parkir. Namun, penting untuk dicatat bahwa tidak ada sumber air di jalur pendakian, jadi bawalah minimal 3 liter air per orang.

Jalur Pendakian Populer

Jalur Tamiajeng adalah jalur paling populer karena aksesnya mudah dan cocok untuk pendaki pemula. Jalur ini bisa ditempuh dalam waktu sekitar 3 jam.

Selain Tamiajeng, terdapat juga jalur Jolotundo dan Kedungudi yang terkenal karena situs-situs bersejarah seperti candi dan petirtaan kuno. Jalur alternatif ini sedikit lebih menantang dengan waktu tempuh 4–5 jam.

Tips Pendakian

– Untuk menghindari antrean, kamu bisa melakukan registrasi online melalui situs resmi Gunung Penanggungan di www.penanggungan.com.

– Disarankan memakai pakaian tertutup untuk menghindari semak dan ulat bulu, serta membawa masker atau buff terutama saat musim kemarau yang rawan debu.

– Waktu terbaik untuk memulai pendakian adalah dini hari, sekitar pukul 03.00 hingga 04.00, agar bisa menikmati matahari terbit dari puncak.

(mc/pd)