Lembah Ramma, Surga Tersembunyi di Gowa yang Wajib Dijelajahi Para Pecinta Alam

Lembah Ramma

Pemandangan dari Lembah Ramma – Foto: martcity.gowakab.go.id

Mounture.com — Jika Anda mencari destinasi wisata alam yang menyegarkan jiwa dan penuh petualangan, maka Lembah Ramma adalah jawabannya. Terletak di kaki Gunung Bawakaraeng, lembah indah ini menawarkan pemandangan alam spektakuler yang memikat hati setiap pengunjung.

Berada di Kecamatan Tinggimoncong, Kabupaten Gowa, Lembah Ramma adalah surga tersembunyi yang menawarkan suasana sejuk, hamparan hijau, dan aliran sungai alami yang memanjakan mata.

Tak heran, kawasan ini menjadi favorit para pendaki dan penikmat alam, baik pemula maupun yang sudah berpengalaman.

Sesampainya di Lembah Ramma, rasa lelah setelah menempuh jalur pendakian akan segera sirna. Dikelilingi perbukitan hijau dan udara sejuk khas pegunungan, lembah ini menyuguhkan panorama asri yang menenangkan. Dari kejauhan, pemandangan awan menggantung seperti kapas berpadu dengan birunya langit menjadi latar yang sempurna.

Perjalanan menuju lembah pun menyimpan daya tarik tersendiri. Pendaki akan melewati hamparan kebun sayur, hutan berkanopi rendah, hingga hutan tropis lebat dengan udara segar.

Di sepanjang jalur, Anda akan menjumpai tanjakan, akar pohon besar, batu-batu alam, hingga sungai jernih yang bisa menjadi tempat persinggahan dan mengisi ulang perbekalan.

Foto: martcity.gowakab.go.id

BACA JUGA: Jalur Pendakian Danau Slank – Lembah Ramma via Panaikang Resmi Dibuka Sejak 3 Mei 2025

Untuk mencapai Lembah Ramma, Anda bisa memulai perjalanan dari Kota Makassar menuju Kecamatan Malino, yang berjarak sekitar 2 jam perjalanan darat. Dari Malino, lanjutkan menuju Desa Lembanna, titik awal pendakian dan lokasi registrasi.

Desa Lembanna sendiri terletak di dataran tinggi, sehingga udara dingin akan langsung menyambut kedatangan Anda. Selain menjadi pintu masuk, desa ini juga menjadi akses ke Gunung Bawakaraeng dan Danau Tanralili.

Bagi pengunjung yang ingin beristirahat sebelum mendaki, banyak rumah penduduk yang terbuka sebagai tempat bermalam. Alternatif lainnya, Anda bisa menginap di kawasan wisata Malino yang menawarkan penginapan mulai dari Rp200 ribuan.

Untuk rute, jalur pendakiannya terbilang aman untuk pemula, meskipun tetap menawarkan tantangan berupa tanjakan, turunan, hingga rute berbatu.

Selama perjalanan, Anda juga akan menemukan pertigaan menuju jalur lain seperti Danau Tanralili dan Danau Slank, yang bisa ditempuh sekitar 45 menit dari Lembah Ramma.

Terdapat juga area persinggahan berupa tanah lapang dan sungai dengan air jernih, cocok untuk istirahat sambil menikmati kopi hangat dan suara burung hutan.

Foto: martcity.gowakab.go.id

BACA JUGA: Ramalan Shio Pendaki Mei 2025: Siapa yang Paling Beruntung di Gunung Bulan Ini?

Lembah Ramma tidak pernah sepi pengunjung, terutama saat akhir pekan dan hari libur nasional seperti Tahun Baru, Hari Kemerdekaan, hingga Hari Pahlawan.

Dalam satu hari, ratusan pendaki bisa memadati jalur menuju lembah ini. Tenda warna-warni di area camping menjadi pemandangan umum di malam hari.

Pesona Lembah Ramma tak hanya terasa di siang hari. Saat malam tiba, langit yang bertabur bintang dan suhu dingin yang menusuk menciptakan pengalaman camping yang sulit dilupakan. Banyak pengunjung menginap satu hingga dua malam untuk menikmati suasana alam yang luar biasa.

Tak jauh dari Lembah Ramma, Anda bisa melanjutkan petualangan menuju Danau Slank, danau alami dengan pesona yang tak kalah memesona. Hanya berjarak sekitar 45 menit trekking, tempat ini sangat cocok untuk dijadikan destinasi tambahan saat berkemah di Ramma.

(mc/ril)