Mounture.com — Indonesia tak hanya kaya akan ragam budaya dan deretan destinasi surga tersembunyi yang memukau mata, tapi juga merupakan rumah bagi berbagai hewan endemik yang langka nan memesona.
Habitat fauna asli bumi pertiwi ini tersebar dari Sabang hingga Merauke dan pastinya cuma bisa kita temui di Indonesia.
Dikutip dari laman Indonesia Travel, berikut ini 10 hewan endemik yang bisa ditemui di Indonesia.
1. Harimau Sumatera (Panthera tigris sumatrae)
Eksotisme harimau sumatera telah dikenal hingga seluruh dunia. Hewan endemik dengan tubuh terkecil dan warna kulit tergelap di antara jenis harimau lainnya ini, juga memiliki corak loreng hitam yang lebih rapat dan bila dilihat secara seksama motifnya menyerupai sidik jari manusia.
Populasi harimau Sumatera diperkirakan hanya tinggal tersisa 400 ekor di alam bebas. Untuk mencegah kepunahan, Taman Nasional Kerinci Seblat, Kawasan Ekosistem Ulu Masen dan Leuser di Aceh dan Sumatera Utara menjadi pusat konservasi harimau Sumatera.
2. Badak Sumatera (Dicerorhinus sumatrensis)
Populasi badak sumatera yang tersebar di Taman Nasional Bukit Barisan, Taman Nasional Gunung Leuser, dan Taman Nasional Way Kambas kian terancam punah.
Dengan jumlah kurang dari 80 ekor, penghuni hutan tropis yang hidup secara soliter ini hanya melahirkan satu anak setiap 3 atau 4 tahun sekali.
Adapu satwa langka ini merupakan spesies badak terkecil dan satu-satunya badak bercula dua yang ada di Asia. Selain itu, ada pula spesies lainnya, yakni badak jawa atau juga dikenal dengan sebutan badak sunda yang juga termasuk dalam kategori satwa langka di Indonesia.
BACA JUGA: BBKSDA Jawa Timur Lepasliarkan Puluhan Satwa Liar di SM Pulau Nusa Barung
3. Orangutan (Pongo)
Ada tiga spesies orangutan yang bisa Anda temui di Indonesia, yaitu orangutan sumatera (Pongo abelii), orangutan kalimantan (Pongo pygmaeus), dan orangutan tapanuli (Pongo tapanuliensis).
Populasi orangutan sumatera yang memiliki ciri khas warna bulu coklat kemerahan berada di posisi kritis punah. Sedangkan orangutan kalimantan yang identik dengan bentuk wajah besar dengan pelipis seperti bantal ini populasinya juga terus menurun dan terancam punah.
Untuk orangutan tapanuli yang digolongkan sebagai “spesies baru” dan ditemukan di Ekosistem Batang Toru ini kondisinya paling memprihatinkan, karena menempati posisi sangat terancam punah.
4. Gajah Kalimantan (Elephas maximus borneensis)
Ada yang berbeda dari jenis gajah asal Kalimantan ini, tubuhnya berukuran seperlima lebih kecil dari spesies gajah india dan membuat penampakan telinganya lebih besar dari kebanyakan gajah lainnya.
Bentuk gading gajah kalimantan pun relatif lebih pendek dan lurus. Perilaku gajah kalimantan tergolong lebih lembut dan tidak agresif. Umumnya hewan endemik asli Indonesia ini dapat ditemukan di dataran rendah di Kalimantan Timur.
5. Jalak Bali (Leucopsar rothschildi)
Di Bali, burung ini disebut curik oleh masyarakat lokal. Ciri khas jalak bali adalah warna putih di seluruh tubuhnya, kecuali pada ujung ekor dan sayap yang berwarna hitam.
Burung yang pernah menjadi gambar pada keping uang logam 200 rupiah terbitan 2008 itu, bisa Anda temukan di kawasan Taman Nasional Bali Barat (TNBB).
Jalak bali memiliki karakter yang periang, suka berkicau, dan tak jarang terlihat seolah menari di atas air. Uniknya lagi, burung jalak bali memiliki telur mungil berukuran 3 cm dengan warna hijau kebiruan.
BACA JUGA: Tarif Jasa Porter di Gunung Gede Pangrango
6. Komodo (Varanus komodoensis)
Menurut penelitian, komodo merupakan salah satu hewan purba yang sudah hidup sejak 4 juta tahun yang lalu. Namun fauna asli Indonesia ini termasuk hewan buas yang berbisa dan cukup berbahaya.
Selain karena besar tubuhnya yang mencapai 2-3 meter, perilakunya yang cukup agresif, komodo juga punya air liur yang oenuh bakteri berbahaya, sehingga disarankan untuk tetap menjaga jarak dan cukup mengamati komodo dari kejauhan.
7. Burung Maleo (Macrocephalon maleo)
Taman Nasional Lore Lindu menjadi habitat burung khas Sulawesi Tengah ini. Burung maleo merupakan satwa endemik yang tak akan bisa ditemui di tempat lain di dunia.
Fauna asli Indonesia ini memiliki bulu warna hitam dengan bulu bagian bawah yang berwarna merah muda keputihan. Kulit di sekitar matanya berwarna kuning, paruhnya warna jingga keabuan dan memiliki tinggi sekitar 55 cm.
Uniknya, burung maleo hanya bertelur sebutir dalam setiap musim, hal itu pula yang membuat keberadaan satwa ini kian mengalami kepunahan.
8. Tarsius kerdil (Tarsius pumilus)
Tarius kerdil atau yang juga disebut tarsius gunung merupakan spesies hewan primata mungil yang berasal dari Sulawesi Tengah dengan bobot hanya berkisar 50 gram. Tarsius kerdil memiliki bulu yang sangat lembut dengan warna coklat keabuan atau cokelat kegelapan.
Menariknya, hewan nokturnal ini pernah dinyatakan punah pada awal tahun 2000-an karena tak lagi pernah terlihat, namun pada 2008 peneliti kembali menemukan empat ekor tarsius kerdil di Gunung Rorekatimbu, Sulawesi Tengah, dan sejak saat itu status punah atas hewan langka ini pun dihapus.
9. Monyet hitam Sulawesi (Macaca Nigra)
Monyet hitam sulawesi adalah hewan endemik dari Sulawesi Utara yang juga punya nama lain yaki. Monyet ini dikenal dengan kepintarannya dan tubuh yang dipenuhi bulu serba hitam, lengkap dengan jambul kepala serta warna merah muda kemerahan di bagian bokongnya. Monyet hitam sulawesi hidup di hutan tropis yang berada dalam kawasan Cagar Alam Tangkoko.
10. Burung Cenderawasih (Paradisaeidae)
Secara etimologi, kata cenderawasih berasal dari kata cendra yang berarti dewa-dewi bulan dan wasih yang berarti utusan, warga lokal menganggap burung ini adalah reinkarnasi peri yang terbang di sekitar hutan Papua.
Ada sekitar 30 spesies cenderawasih di Indonesia dan 28 di antaranya bisa ditemukan di tanah Papua, beberapa di antaranya seperti cenderawasih kuning kecil, cenderawasih botak, cenderawasih raja, dan cenderawasih merah.
(mc/ril)