Ikatan Kopi dan Pendaki Gunung yang Tak Terpisahkan

Ilustrasi – Foto: Mounture.com/Ombe

Mounture.com — Sebagian besar pendaki gunung kerap kali memasukkan kopi ke dalam daftar logistik yang akan dibawa untuk melakukan kegiatan di alam bebas tersebut.

Oleh karenanya, banyak ungkapan yang mengatakan bahwa ada pendaki pasti ada kopi. Ungkapan tersebut seringkali terlontar dan diidentikkan dengan pendaki gunung. Meski tak semua pendaki gunung menyukai kopi tapi biasanya minuman berwarna hitam pekat itu menjadi pemersatu dikala pendakian.

Kendati demikian, berdasarkan penelitian, mengkonsumsi kopi saat mendaki gunung tidak bisa sembarangan. Sebab, kopi memiliki sifat diuretik yang dapat meningkatkan frekuensi buang air kecil dan bisa mengalami dehidrasi jika tidak diimbangi dengan konsumsi air putih yang cukup.

Karenanya tidak disarankan juga untuk meminum kopi saat kondisi lelah dan detak jantung masih cepat. Kalian bisa memberi jeda sampai detak jantung sudah dirasa normal.

Pilihlah waktu yang pas seperti pagi hari sebelum memulai aktivitas pendakian atau saat beristirahat di basecamp. Saat ini, semakin banyak pilihan jenis kopi yang bisa dinikmati.

BACA JUGA:

Pecinta Kopi, Ini Rekomendasi Destinasi Wisata Kopi di Indonesia

Jaga Kelestarian Alam dengan Langkah Awal dari Diri Sendiri

Namun, entah sekedar untuk rasa persahabatan atau lainnya kopi khususnya kopi hitam sangat erat kaitannya dengan para pendaki gunung. Kopi yang terasa pahit dan hangat saat diseduh kadang membuat suasana dingin di gunung akan terasa nikmat.

Terlebih diminum bersama dengan teman atau bahkan pasangan pasti akan terasa nikmat. Dalam filosofi persahabatan sering diungkapkan, sebuah persahabatan terjadi karena sebuah kesamaan dan tenggang rasa.

Begitupun dengan pendaki, rasa kebersamaan dan tenggang rasa pun sudah tertanam di jiwa mereka, sebut saja ketika temannya mengalami cedera di tengah perjalanan, tak mungkin seorang pendaki sejati akan meninggalkan temannya berjalan sendiri, pastinya seorang pendaki sejati akan menanti temannya dan menjaga selalu temannya tersebut.

Dari berbagai ungkapan tersebut maka bukan tidak mungkin ‘secangkir kopi memiliki hubungan erat dengan para pendaki’.

(mc/pc)