
Sejumlah tim gabungan masih berusaha untuk melakukan pemadaman api di kawasan Gunung Bromo – Foto: BPBD Jatim
Mounture.com — Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang melanda Gunung Bromo masih dalam proses pemadaman. Adapun angin kencang yang menerpa kawasan Gunung Bromo disebut menjadi kendala bagi pelaksanaan water booming dalam penanganan karhutla tersebut.
Untuk itu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Timur bersama dengan Gabungan Tim Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (BB TNBTS) mengoptimalkan penanganan melalui jalur darat.
Tim gabungan yang terdiri dari TNI-Polri, BPBD, TNBTS, Damkar, dan para relawan bergerak ke beberapa titik sasaran di antaranya area Plentongan, Pos Jemplang, Ngawu, dan Ngadirejo.
BACA JUGA:
BPBD Jatim: Kebakaran di Gunung Bromo Mulai Reda
Rekomendasi Spot untuk Island Hopping di Indonesia
“Angin kencang menjadi salah faktor timbulnya kembali titik-titik api itu,” kata Kalaksa BPBD Jawa Timur, Gatot Soebroto melalui keterangan resmi.
Karena angin kencang itu pula, kata Gatot, water bombing tidak bisa bisa dilaksanakan untuk pembasahan Karhutla di kawasan Gunung Bromo. “Jadi, selama dua hari ini, kita memang optimalkan operasi lewat darat,” ujarnya.
Di hari kedua operasi jalur darat ini, Tim TRC BPBD Jatim juga menerjunkan mobil tanki air dengan kapasitas 1200 liter. Upaya ini dilakukan, sebagai percepatan penanganan titik-titik api yang muncul akibat terpaan angin kencang di area pasca kebakaran. (MC/RIL)