(Mounture.com) — Setelah sebelumnya sempat membuka kembali objek wisata di kawasan Taman Nasional Gunung Merapi (TNGM) per 31 Mei 2018, kini Balai TNGM mengumumkan penutupan kembali semua objek wisata di kawasan tersebut per 1 Juni 2018. Adapun penutupan kembali objek wisata Gunung Merapi tersebut dilakukan karena adanya letusan pada Jumat (1/6) pukul 08.20 WIB.
Dalam keterangan resminya, pihak Balai TN Gunung Merapi memberikan enam poin terkait letusan tersebut diantaranya poin pertama, objek wisata alam di kawasan TNGM (Jurang Jero, Tlogo Muncar, Tlogo Nirmolo, Kalikuning Park, Pluyon, Deles, dan termasuk jalur pendakian Selo dan Sapuangin) kembali ditutup setelah sebelumnya sempat dibuka per tanggal 31 Mei 2018.
Sementara poin kedua disebutkan, menanggapi berita adanya titik api pasca letusan teramati bahwa ada dua titik api (di wilayah Barat Laut) tepatnya di dusun Stabelan desa Tlogolele Kec Selo dan tiga titik api di wilayah (Selatan Tenggara).
Poin ketiga dijelaskan berdasarkan hasil pengamatan lapangan dan koordinasi dengan relawan (TRC,BPBD Klaten, Masyarakat Tlogolele dan Cangkringan) diperoleh informasi bahwa titik api (indikasi ada vegetasi yang terbakar) hal ini terjadi akibat material jatuhan (balistik) saat ini sampai dengan pukul 13.00 WIB pengamatan visual tidak lagi mengeluarkan asap dan dipastikan sudah padam.
Sedangkan poin keempat, perkiraan terbakarnya vegetasi akibat lontaran api tersebut, saat ini belum dapat diinformasikan secara detail mengingat lokasi berada di radius kurang dari tiga kilometer yang direkomendasikan untuk steril dari aktivitas manusia.
Adapun poin kelima dikatakan bahwa terkait pergerakan satwa sampai saat ini tidak ada pantauan yang mengindikasikan satwa turun atau masih normal. Dan poin keenam, Balai TNGM tetap melakukan koordinasi dengan BPPTKG BPBD SAR DIY untuk menyikapi semua kondisi pasca letusan tadi pagi (Jumat, 1/6) dan upaya yang dilakukan berupa monitor dan pengumpulan informasi dari lapangan. (MC/DC)
Foto: dok Balai TNGM