(Mounture.com) — Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR) telah melakukan kegiatan survei di jalur pendakian Sembalun, Senaru dan Torean pada 3-5 Oktober 2018. Selain itu, TNGR juga melakukan telah pembahasan mengenai hasil kegiatan survei pendakian TNGR yang telah dilaksanakan pada 8 Oktober 2018.
Dari hasil survei di ketiga jalur pendakian gunung Rinjani tersebut, TNGR melalui siaran pers-nya, Kamis (18/10) memberikan kesimpulan dalam empat poin. Pertama, jalur pendakian Sembalun, Senaru, dan Torean belum dapat dibuka untuk pendakian dikarenakan kondisi jalur pendakian yang belum aman.
Kedua, longsoran di Gunung Rinjani tersebut patut dijadikan bahan pertimbangan bagi pihak terkait dalam rangka antisipasi bencana bagi masyarakat di sekitar daerah aliran sungai yang berhulu di Gunung Rinjani ketika musim hujan yang akan datang.
Ketiga, survei rencana rehabilitasi jalur pendakian dan fasilitas pendukung dimungkinkan dapat dilakukan setelah musim hujan selesai (diperkirakan sekitar bulan Mei 2019). Dan keempat, dalam kondisi normal pembukaan jalur pendakian Gunung Rinjani menuju Danau Segara Anak diperkirakan dapat dilakukan pada tahun 2020.
Kendati demikian, pihak TNGR pun memberikan alternatif wisata bagi para pelaku wisata Rinjani yang menggantungkan mata pencahariannya dari wisata pendakian Rinjani, Balai TN Gunung Rinjani berencana untuk melakukan survei jalur wisata alternatif dengan melibatkan pihak terkait. Survei jalur wisata alternatif tersebut rencana akan dilaksanakan mulai 15 Oktober 2018. (MC/PC)