Ini Laporan Hasil Survei Jalur Pendakian Gunung Rinjani Pasca Gempa

(Mounture.com) — Pasca gempa yang melanda Pulau Lombok, Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR) melakukan kegiatan survei di jalur pendakian Sembalun, Senaru dan Torean pada 3-5 Oktober 2018. Selain itu, TNGR juga melakukan pembahasan mengenai hasil kegiatan survei pendakian TNGR yang telah dilaksanakan pada 8 Oktober 2018.

Dari hasil pembahasan tersebut didapatkan informasi bahwa untuk kondisi sarana prasarana dan jalur pendakian Sembalun, seperti Kantor TNGR Resort Sembalun dalam kondisi rusak sedang sampai berat. Kemudian sepanjang jalur pendakian Sembalun terdapat 14 titik dalam kondisi longsor dan 11 titik tanah retak.

Shelter di jalur pendakian Sembalun dalam kondisi baik 12 unit, 1 unit rusak ringan, 1 unit rusak sedang, 1 unit rusak berat. Lalu mata air di Pos II Sembalun dalam kondisi baik, satu unit Pos Jaga di Pos II Sembalun dalam kondisi rusak ringan.

Sebuah jembatan beton dengan rantai besi dalam kondisi rusak berat namun masih dapat dilewati, dan tim mampu melaksanakan survei sampai dengan kilometer 7.8. Jalur pendakian Sembalun terputus akibat longsor di Bukit Penyesalan (sekitar 120 meter sebelum Pelawangan Sembalun).

Adapun kondisi sarana dan prasaran dan jalur pendakian melalui Senaru, Kantor TNGR Resort Senaru dalam kondisi rusak berat, Gapura pendakian di Jebag Gawah Senaru dalam kondisi rusak ringan, Pos Jaga dan toilet di Jebag Gawah Senaru dalam kondisi rusak berat.

Selain itu, sepanjang jalur pendakian Senaru terdapat 14 titik longsor dan retakan, beberapa shelter di jalur pendakian Senaru dalam kondisi rusak ringan hingga berat, tersedia mata air di Pos II namun di Pos III dan Cemara Lima tidak tersedia air, jalur pendakian Senaru terputus akibat longsor di bawah Pelawangan Senaru.

Sementara untuk kondisi jalur Torean, sepanjang jalur Torean terdapat 12 titik longsor dan retakan tanah, jalur pendakian terputus di jalur sebelum Air Terjun Penimbungan akibat longsor. (MC/PC)